Anggota DPRD Blora Foto Bersama Sekda Blora Dengan Sekda Purbaligga Diapit Berjajar Rombongan Dan Kepala OPD Terkait |
Blora-Purbalingga,- Guna mempercepat persiapan
pembangunan Bandara Ngloram pasca penyerahan aset dari Kementerian ESDM kepada
Kementerian Perhubungan bulan lalu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora beserta
Tim Percepatan Pembangunan Bandara Ngloram Selasa 15 Mei 2018 melakukan
kunjungan kerja (Kunker) ke Kabupaten Purbalingga.
Dipimpin
Sekda Blora Drs. Bondan Sukarno MM, rombongan kunker yang terdiri Asisten
Pemerintahan Setyo Edy SH, M.Hum, Asisten Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat
Slamet Pamudji SH, M.Hum, Kepala Dinrumkimhub Ir. Samsul Arief, Anggota DPRD
Kabupaten Blora Ir. Bambang Sulistya, MMA dan Parsidi, lantas perwakilan
Bappeda, DPUPR, BPPKAD, DPMPTSP dan OPD terkait lainnya ini diterima oleh Sekda
Purbalingga, Wahyu Kontardi beserta jajarannya di Operation Room, Graha
Adiguna, Pemkab Purbalingga.
Di
depan jajaran Pemkab Purbalingga, Sekda Blora Drs Bondan Sukarno MM mengatakan
maksud kedatangannya untuk mempelajari persiapan apa saja yang harus dilakukan
Pemkab Blora menyongsong pembangunan Bandara Ngloram. Pasalnya diketahui
bersama, Purbalingga telah berhasil mempersiapkan pembangunan Lapangan Udara
Wirasaba menjadi Bandara Jendral Besar Sudirman yang ground breakingnya telah
dilakukan Presiden RI bulan lalu.
Sekda
Blora Drs Bondan Sukarno MM menjelaskan Pemkab Blora beserta tim ingin
mengetahui lebih jauh terkait kesiapan dan persiapan yang dilakukan oleh Pemkab
Purbalingga dalam pembangunan Bandara JB Soedirman.
“Intinya
kami ingin mengetahui secara keseluruhan tahapan persiapan Kabupaten
Purbalingga yang berhasil mengembangkan Lapangan Udara (Lanud) menjadi Bandara
JB Soedirman,” kata Drs. Bondan Sukarno, MM.
Menurutnya,
di Kabupaten Blora terdapat Lapangan Terbang (Lapter) Eks-Pertamina yang saat
ini asetnya sudah diserahkan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM) Republik Indonesia (RI) ke Kementerian Perhubungan RI. Sehingga,
lanjutnya harapan Pemkab Blora dan masyarakat, Lapter tersebut dapat direaktivasi
menjadi Bandara Komersial.
“Ini
merupakan keinginan besar kami (Pemkab Blora=red) dan juga masyarakat Blora dan
sekitarnya untuk memiliki Bandara umum apalagi di wilayah kami sudah ada
asetnya tinggal dioperasikan kembali saja,” jelasnya.
Pemkab
Blora sudah sejak 2010 mencoba untuk merealisasikan Lapter Eks-Pertamina
menjadi Bandara Komersial kepada pemerintah pusat. Hanya saja, ia menambahkan
kendala pada saat itu terkait masalah Lapter yang masih menjadi aset milik
Kementerian ESDM RI.
“Sehingga
pada saat itu Pemkab, Pemprov dan Kementerian Perhubungan tidak bisa berbuat
apapun,” ungkap Bondan Sukarno.
Ia
menyampaikan sejak Kementerian ESDM RI dipimpin oleh Ignasius Jonan yang
sebelumnya menjabat sebagai Menteri Perhubungan RI telah mengupayakan Pemkab
Blora dan Pemprov Jawa Tengah untuk menghidupkan kembali lapangan terbang
tersebut. Menteri ESDM juga telah menyerahkan aset lapangan terbang eks-Pertamina
pada Kementerian Perhubungan untuk mengelola lapter tersebut.
“Dan
sesuai formasi, tahun ini akan ada upaya untuk revitalisasi terkait lapter
menjadi bandara, untuk itu kami ingin belajar dari Pemkab Purbalingga yang
sudah berhasil melakukan Groundbreaking Bandara JB Soedirman,” ujarnya.
Tim
Percepatan Pembangunan Bandara Ngloram, Bondan Sukarno melanjutkan ingin
menggali upaya Pemkab Purbalingga terkait pembebasan lahan, kesiapan
infrastruktur menuju ke Bandara dan dukungan lainnya saat pembangunan Bandara
JB Soedirman. Pemkab Blora juga ingin mengetahui kondisi fisik Bandara JB
Soedirman yang tengah dibangun konstruksinya.
“Sehingga
nanti kami bisa mempunyai gambaran bagaimana ke depan pembangunan Bandara
Ngloram,” tutur Bondan Sukarno.
Mendengar
pemaparan Sekda Blora, Sekda Purbalingga Wahyu Kontardi beserta jajarannya
mengungkapkan terima kasih kepada Pemkab Blora atas kunjungannya yang ingin
mengetahui tahapan pembangunan Bandara JB Soedirman.
“Terima
kasih atas dipilihnya Kabupaten Purbalingga ini sebagai fokus kunjungan kerja
Pemkab Blora, semoga ada yang dapat digali terkait pembangunan Bandara,” kata
Wahyu Kontardi.
Wahyu
Kontardi, menjelaskan terkait kiat-kiat Pemkab Purbalingga saat melakukan
audiensi dengan pemerintah pusat bahkan kepada Presiden RI terkait pembangunan
Bandara JB Soedirman. Juga memberikan informasi terkait kehadiran Presiden RI
di Purbalingga yang telah meresmikan pembangunan Bandara JB Soedirman.
Pihaknya
berharap Ngloram yang ada di Kabupaten Blora bisa segera menjadi Bandara,
menyusul Bandara Jendral Besar Sudirman Purbalingga yang saat ini mulai
dibangun.
Terpisah, Salah satu Tim
percepatan pembangunan lapangan Ngloram, Djati Walujastono berpendapat bahwa studi banding di
Bandara JB Sudirman, Kabupaten
Purbalingga agak kurang optimal oleh karena Bandara
JB Sudirman, Purbalinnga adalah Bandara Komersil, yang dikelola bekerjasama
dengan PT. Angkasa Pura 2 (BUMN) sebagai Badan Usaha Bandar Udara (BUBU).
“Secara
pribadi saya (Djati Walujastono=red) berpendapat bahwa studi banding di Bandara JB Sudirman, Kabupaten Purbalingga agak
kurang optimal,” ucap Djati
Walujastono.
Katanya,
hal ini berbeda dengan Bandara Ngloram, Cepu, Kabupaten Blora, yang dikelola sebagai
bandara non komersil (walaupun Airlinernya adalah komersil) oleh Unit
Penyelenggara Bandar Udara (UPBU).
“Mestinya
tempat studi bandingnya adalah bandara yang penyelenggaranya adalah sama dengan
Bandara Ngloram, Cepu, yakni UPBU,” tegas Djati Walujastono.
Menurut
pensiunan BAPPEDA
tersebut, bahwa Bandara JB
Sudirman, Purbalingga belum ada kegiatan pembangunan bandaranya, mestinya
mencari tempat studi banding yang sudah ada pembangunan bandaranya atau
berlangsungnya kegiatan pembangunan bandara di lapangan.
Tim koordinasi percepatan reaktivasi Bandara
Ngloram tidak mendapatkan pengalaman dari Pemkab Purbalingga karena alternatif
pembiayaannya berbeda. Bandara Ngloram model pembiayaannya adalah pemerintah
pusat membangun dan mengoperasikan, Pemkab. Blora menyerahkan asset tanah dan
memberikan subsidi bilamana demand sangat rendah dengan melakukan Block Seat.
“Mengapa
tidak diundangnya semua Tim koordinasi Percepatan reaktivasi bandara
Ngloram untuk ikut dalam studi banding, yaitu dari STTR, Politeknik Energi dan
Mineral (PEM) Akamigas dan Pusat Pengembangan Sumber Daya
Manusia (PPSDM) Migas,” pungkas Djati Walujastono. (Heripur)
0 comments:
Post a Comment