Merdeka !!! |
Mengapa 20 Mei Diperingati
Harkitnas? adalah
pertanyaan penting untuk kita jawab dalam rangka memperingati dan memaknai hari
penting itu, yaitu Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). Pemaknaan itu penting
agar dalam peringatannya tak hanya berkutat pada kegiatan seremonial belaka,
tapi menyadarkan kita untuk bangkit. Bangkit dalam makna positif di berbagai
dimensi kehidupan masyarakat dan berbangsa.
Hari
Kebangkitan Nasional (Harkitnas) selalu diperingati setiap 20 Mei. Tahun 2018
ini, bangsa Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang ke-110 dengan
mengusung tema “Pemerataan Pembangunan Indonesia yang Berkeadilan sebagai Wujud
Kebangkitan Nasional”.
Ir. Soekarno adalah presiden Indonesia yang
menetapkan 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional (pada 1948). Sengaja
dipilih 20 Mei, bertepatan dengan tanggal lahirnya organisasi Boedi Oetomo,
sebagai kebangkitan nasionalisme di tanah air. Ini muncul tak lepas dari
kondisi kebatinan bangsa Indonesia.
Kebangkitan
nasional dimulai dengan berdirinya Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908 dimana
ditandai dengan bangkitnya rasa dan semangat persatuan, kesatuan, dan
nasionalisme, serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik
Indonesia, yang tidak pernah muncul selama penjajahan berkuasa dan bumi pertiwi
ini dikuasai oleh Belanda dan Jepang.
Organisasi
Boedi Oetomo didirikan oleh Dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA (School tot
Opleiding van Indische Artsen), yaitu Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji,
serta digagas oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo. Pada awalnya Boedi Oetomo bukan
organisasi politik, tetapi lebih kepada organisasi yang bersifat sosial,
ekonomi, dan kebudayaan.
Namun
seiring waktu, Boedi Oetomo kemudian menjadi cikal bakal gerakan yang bertujuan
untuk kemerdekaan Indonesia. Terbukti setelah Boedi Oetomo didirikan pada tahun
1908, berturut-turut berdiri organisasi-organisasi besar seperti Indische
Partij , Partai Politik pertama di Indonesia pada tahun 1912, Sarekat Dagang Islam, Muhammadiyyah, dan dan
Asuransi Jiwa Bersama Boemi Poetra pada tahun yang sama.
Karena
dianggap sebagai organisasi yang menjadi pelopor bagi organisasi kebangsaan
lainnya, maka tanggal didirikannya Boedi Oetomo, 20 Mei, ditetapkan sebagai
Hari Kebangkitan Nasional.
Ketika itu, terjadi perpecahan antar golongan dan
ideologi, terjadi ketegangan di kabinet dan kalangan TNI. Sementara Indonesia
juga berada pada kondisi masa revolusi mempertahankan diri dari Belanda yang
tak ingin melepaskan Indonesia sebagai negara jajahannya. Kala itu pasukan
Siliwangi dari Jawa Barat terpaksa hijrah ke Solo, karena menuruti perjanjian
Renville dan Belanda menguasai kembali Jawa Barat.
Itulah sebab, secara singkat, Bung Karno menetapkan
hari lahirnya Boedi Oetomo 20 Mei 1908 sebagai Harkitnas. Harapannya, jika
sebelumnya sempat terjadi ketegangan, maka momen ini menjadi peristiwa penting
untuk menyatukan kekuatan untuk melawan Belanda kala itu. Semangat perlawanan terhadap
sewenang-wenang, mencegah perpecahan, dan menjunjung persatuan ini kemudian
menular di hati masyarakat Indonesia secara keseluruhan.
Organisasi Boedi Oetomo didirikan oleh Dr. Soetomo
dan para mahasiswa Stovia jangkauannya, serta terbatas pada kelas menengah,
seperti cendekiawan, priyayi ningrat dan priyayi profesional. Mereka
berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Belanda, karena latar belakang
pendidikan yang diperoleh dari penjajah.
Akhirnya, saatnya kita bangkit. Bangkit dari hidup
malas, menjadi rajin. Bangkit dari negara berkembang, menjadi negara maju. Dan
bangkit dari hal-hal buruk lainnya kepada hal-hal positif. Sudahkah kita
memaknai Harkitnas 2018?
Berbuat banyak untuk negeri. Selamat Harkitnas 20 Mei 2018.
Salam Semangat NKRI !
0 comments:
Post a Comment