Pemandangan yang janggal juga terlihat tidak hadirnya Ketua DPC Hanura Kabupaten Blora dan sekertarisnya dalam deklarasi pasangan yang diusung Partai Golkar, Demokrat dan Hanura.
Sementara itu, Ketua Partai pengusung lainnya Nampak di lokasi. Seperti Golkar, Demokrat dan PSI dan Berkarya. Bakal calon Wakil Bupati Blora Riza Yudha didampingi Bakal Calon Bupati Blora Dwi Astutiningsih mengaku pendaftaran di KPU diundur karena ada sesuatu hal. Salah satunya mencari hari baik.
“Ada beberapa hal yang perlu dilengkapi, mencari hari yang baik. Kita tunda untuk besok,” ucapnya.
Terkait ketidak hadiran itu, salah satu anggota DPC Hanura HM. Warsit mengaku itu adalah hak yang bersangkutan.
“Kita tidak boleh. Dalam demokrasi punya hak untuk hadir dan tidak hadir,” jelasnya.
Dia menambahkan, terkait adanya sinyal tidak setuju atas rekomendasi Hanura Ke ASRY, Warsit mengaku dukungan itu hak yang bersangkutan.
“Itu hak manusia,” tambahnya.
Sekertaris DPD Hanura Jawa Tengah Budi Susilo mengaku, tadi malam kita datang untuk mendaftarkan pasangan paslon.
“Kita diperintah pusat untuk mendaftarkan hari ini. Karena pasangan calon ingin medapatkan kerja maksimal dan mencari hari baik, jadi kita ikuti pasangan calon,” bebernya.
Diketahui bersama, Pasangan Dwi Astutiningsih dan Riza Yudha direncanakan akan mendaftarkan diri sebagai peserta pilkada 2020 di KPU kemarin. Pasangan ASRY ini didukung 10 kursi dari 5 Partai Politik. Pertama Golkar dengan lima kursi, Demokrat dengan tiga kursi dan Hanura dua kursi. Selanjutnya PSI dan Berkarya.
Pasangan poros tengah ini terbilang mengejutkan. Sebab datangnya di detik-detik akhir. Yaitu pada Kamis (03/09/2020) kemarin. Bahkan, Dwi Astutiningsih sendiri harus mengorbankan jabatan DPRD nya dan melepas baju kebesaran di PDIP untuk bisa maju Pilkada.(WN/Red)
0 comments:
Post a Comment