Tujuh Sekolah di Blora mulai PTM, Utamakan Protokol Kesehatan

BLORA - Dinas Pendidikan Kabupaten Blora mulai menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk sejumlah sekolah, Senin (14/09/2020). Protokol kesehatan ketat diberlakukan di hari pertama pembelajaran tatap muka kali ini.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, Endang Rukmiati mengatakan, ada 7 (tujuh) sekolah yang hari ini mulai menggelar pembelajaran tatap muka. Mereka tersebar di eks-Kawedanan. Yakni SMPN 2 Kedungtuban, SMPN 2 Tunjungan, SMPN 1 Todanan, dan SMPN 1 Menden. Sedangkan untuk tingkat Sekolah Dasar, yakni SDN 1 Ledok Kecamatan Sambong, SDN 1 Gandu Kecamatan Bogorejo, SDN 1 Lebak Kecamatan Kradenan dan SDN 1 Jagong di Kecamatan Kunduran.

"Kami tunjuk delapan sekolah, empat SMP dan empat SD. Tapi setelah terakhir kami rapat dengan satgas kemarin, ada dua wilayah yang masuk zona orange, yaitu Kecamatan Todanan dan Kunduran, sehingga kita tunda dulu. Kita tunggu sampai 14 hari kedepan nanti kalau sudah berubah kuning atau hijau kita akan tinjau ulang lagi," kata Endang saat meninjau langsung proses pembelajaran tatap muka di SMPN 2 Tunjungan.

Konsep pembelajaran tatap muka ini menurut Endang hanya dilakukan seminggu sekali. Jumlah siswa yang masuk juga kita batasi, sehingga sistem pembelajaran juga dilakukan secara campuran.

"Karena masih kita lakukan secara terbatas, sehingga sistem pembelajaran masih campuran antara daring dan tatap muka. Untuk siswa yang tidak masuk sekolah, tetap menjalankan pembelajaran daring. Ini yang SMP sudah berjalan tapi yang SD masih banyak kendala," ucapnya.

Sementara itu Kepala sekolah SMP N 2 Tunjungan, Sudadik menjelaskan, protokol kesehatan ketat dilakukan di hari pertama masuk sekolah. Mulai menyiapkan alat cuci tangan sampai kewajiban memakai masker.

"Kami buktikan dengan anak-anak ketika masuk gerbang sekolah anak-anak harus jaga jarak dan pakai masker. Masuk ke jalan-jalan menuju ruangan sampai di depan ruang kelas kami siapkan bak cuci tangan dan kami siapkan hand sanitizer disetiap ruangan," jelas  Sudadik.

Dalam pembelajaran tatap muka ini, pihak sekolah juga tidak mewajibkan seluruh siswa masuk. Untuk satu kelas hanya diisi 11 anak.

"Karena diambil sepertiga kelas, maka kira-kira 11 anak kali 8 kelas, jadi 88 siswa setiap sekali tatap muka. Untuk hari Senin, Selasa, Rabu kelas tujuh ditambah separuh kelas delapan. Kamis sampai Sabtu separuh kelas delapan ditambah kelas sembilan," pungkasnya. (WN/Red)
Share:

0 comments:

Post a Comment

Hot News

APTRI Blora Bangkit Sinergi dengan Pemda dan Berperan dalam Program Pergulaan Nasional

𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 — Bupati Blora, H. Arief Rohman, S.IP,M.Si menghadiri acara pelantikan Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) ...

Public Service

Blog Archive

Social Media

Technology

Next More »

Labels

Community

Next More »