MAHASISWA UNS SOLO PAPARKAN KEGIATAN KKN DIHADAPAN WABUP

Mahasiswa UNS Memaparkan KKN Di
Kecamatan Banjarejo
Blora,- Usai melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN), mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, memeparkan kegiatannya selama KKN dihadapan Wakil Bupati Blora Arief Rohman. (29/08/2016), Mereka memaparkan kegiatan yang telah dilaksanakan di 8 desa yang menjadi lokasi KKN. Tema yang diusung kali ini, Tematik Integratif “Pendidikan dan Kesehatan”, diharapkan mampu meningkatkan derajat pendidikan dan kesehatan masyarakat.
Hal ini disampaikan Dosen Pembimbing KKN, Suryadi dalam sambutannya ia mengatakan KKN tujuannya agar mahasiswa belajar menerapkan ilmu yang didapat di kampus untuk diterapkan di masyarakat. “Tentu ini harus diselaraskan dan disesuaikan kondisi masyarakat, KKN ini program agar disaat mahasiswa terjun dimasyarakat tidak bingung lagi, segera bisa mengambil keputusan untuk mengabdikan dirinya dimasyarakat,” katanya.
Ia menjelaskan Tematik Integratif maksudnya bahwa program kerja atau tema yang dibawakan sesuai dengan kondisi, bahwa KKN membawa tema dan program kerja, jelasnya. Sebelum diterjunkan ke lapangan, lanjutnya mahasiswa dibekali bagaimana kondisi sesungguhnya di lapangan. Mahasiswa juga diminta survey lapangan dan berkoordinasi dengan kepala desa, supaya tema dan program kerja yang dilakukan bisa sesuai. Sedangkan Integratif maksudnya, kampus juga melibatkan dinas instansi dan pakar atau praktisi yang sesuai dibidangnya selama program KKN berlangsung. “Dari Bappeda kami diarahkan ke Pendidikan dan Kesehatan tapi tidak menutup kemungkinan tema lainnya seperti peternakan sesuai kebutuhan,” terangnya.
Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta mengucapkan terima kasih atas perkenannya untuk KKN disini. “Selama satu setengah bulan di Kecamatan Banjarejo banyak kesalahan mohon maaf utamanya bapak ibu kepala desa kami juga ucapkan terima kasih atas bimbingannya semoga menjadi amal sholeh,” pungkasnya.
Perwakilan Tim KKN Rofila Kennedy memaparkan, selama 45 hari terhitung sejak 14 Juli, mahasiswa yang mengikuti program KKN di Kec. Banjarejo ditempatkan di 8 (delapan) desa. Selama KKN, masing-masing tim KKN membuat program kerja pokok dan program kerja pendukung. Tiap desa tentu program kerjanya berbeda sesuai dengan kondisi dan permasalahan desa. “Selama KKN kami menemukan permasalahan yang perlu kami pecahkan. Disini tugas kami belajar dan mengabdi. Hari ke 45  mengabdi di kota Mustika dihadapan Wakil Bupati Blora kami laporkan sekaligus presentasi setiap desa,” tuturnya.
Program kerja utama yang berkaitan dengan pendidikan dan kesehatan, sedangkan program kerja pendukung disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat, seperti pelatihan batik, sablon, dan pembuatan pupuk kompos, paparnya. Acara yang diselenggarakan di ruang pertemuan Setda Blora ini, Arief berharap kerjasama ini bisa terus ditingkatkan kedepannya tidak hanya 8 desa ini saja tetapi juga bisa ditingkatkan di desa-desa yang lain. “Kedepannya KKN ditempatkan di desa-desa hutan. Teori yang didapatkan di kampus bisa diterapkan di lapangan agar bisa menjadi pengalaman dan menjadi bekal dikemudian,” katanya.

Keberadaan perguruan tinggi, menurutnya bisa membantu dalam rangka meningkatkan Indek Pembangunan Manusia. Disektor pendidikan dan kesehatan Pemkab. Blora perlu terus melakukan intervensi agar permasalahan ini bisa segera diatas. Potensi lainnya dalam rangka mensejahterakan masyarakat Blora perlu terus digali dan dikembangkan, harapnya. (adi sanrico)
Share:

0 comments:

Post a Comment

Hot News

APTRI Blora Bangkit Sinergi dengan Pemda dan Berperan dalam Program Pergulaan Nasional

𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 — Bupati Blora, H. Arief Rohman, S.IP,M.Si menghadiri acara pelantikan Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) ...

Public Service

Blog Archive

Social Media

Technology

Next More »

Labels

Community

Next More »