BLORA - Blora dikatakan mempunyai daya saing apabila perekonomian daerah, sistem keuangan, infrastruktur dan sumber daya alam, ilmu pengetahuan dan teknologi, sumber daya manusia dan institusi, tata pemerintahan dan kebijakan benar-benar terkondisikan sesuai harapan. Dari sisi indikator makro, kota yang unggul dan berdaya saing dapat direpresentasikan dengan melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan komponen serta turunannya, pertumbuhan ekonomi, laju inflasi dan prosentase kemiskinan.
Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, pertumbuhan IPM Kabupaten Blora sebesar 0,89 persen.Tahun 2018 tercatat 67,95persensedangkan tahun 2020 sebesar68,84persen. Nilai IPM Blora masih dibawah capaian IPM Provinsi 71,87 persen, dan Nasional 71,94 persen, dan paling rendah diantara kabupaten sekitarnya seperti Grobogan 69,87, Rembang 70,02, Pati 71,11, Kudus 75, dan Jepara 71,99. Dari sisi turunan IPM, diperoleh data bahwa capaian Indeks Pemberdayaan Gender (IPG)Kabupaten Blora Tahun 2020 sebesar83,84%, di bawah Jawa Tengah (91,89%) dan Nasional (91,07%).
Indikator makro daya saing akan dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi, dimana pertumbuhan ekonomi ini memiliki peranan paling penting dalam mewujudkan kehidupan bermasyarakat yang sejahtera. Pertumbuhan ekonomi yang positif akan memberikan dampak yang baik pula pada kesejahteraan masyarakat. Lima tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Blora bersifat fluktuatif. Tertinggi pada tahun 2016 mencapai 23,53 persen, dan terendah pada tahun 2020 mengalami kontraksi -1,0% dibanding dengan tahun sebelumnya (2019) mencapai 4,05 persen akibat bencana internasional virus corona, yang berpengaruh besar pada sektor kesehatan, sosial dan ekonomi.
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Blora tahun 2020 di bawah Jawa Tengah (5,41%) dan Nasional (5,02%). Laju Inflasi 2,62%, di bawah Jawa Tengah (1,56%) dan Nasional (1,68%). Prosentase Kemiskinan tahun 2020, 11,96% ranking 23 dari 35 kabupaten/kota di Jawa, di atas Jawa Tengah (11,41%) dan Nasional (9,78%). Tuntaslah sudah kondisi indikator makro Kabupaten Blora, hampir 90 persen masih dibawah Jawa Tengah dan nasional. Mimpikah pasangan Artys dalam menggapai kabupaten yang unggul dan berdaya saing?. Ya, dari mimpi besar itu akan terwujud. Jangan lupa weling orang tua kita. Bercita-citalah setinggi langit. Konsep Sesarengan Mbangun Blora itulah yang menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan mimpi.
Penulis :
A.Mahbub Djunaidi, SPd, MSi, Kabid Pemsosbud Bappeda Blora, Alumnus Magister Administrasi Publik Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Solo.
0 comments:
Post a Comment