Kunjungan Komisi E DPRD Jawa Tengah Di Pemkab Blora |
Blora,- Plt Sekda Kabupaten
Blora Ir. Sutikno Slamet mewakili Bupati Blora H. Djoko Nugroho menerima
kunjungan Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah di Ruang Pertemuan Setda Blora. (01/09/2016).
Kunjungan ini bertujuan untuk melakukan diskusi membahas penanggulangan
kemiskinan di Kabupaten Blora. Diskusi dihadiri oleh Ketua Komisi E DPRD Jawa
Tengah beserta anggota, perwakilan BKKBN Jawa Tengah, Aggota DPRD Komisi E
Kabupaten Blora, Kepala BPMPKB Kabupaten Blora
Winarno S.Sos, Sekertaris Dindikpora Dwi Puji Rahayu SE, MM, dan Asisten II
Setda Blora Drs. Bondan Sukarno, MM.
Pada diskusi ini
Plt Sekda Kabupaten Blora Ir. Sutikno Slamet, menyampaikan bahwa Kabupaten
Blora telah berusaha untuk menuntaskan kemiskinan. Salah satu cara yang
dilakukan oleh Bupati Blora H. Djoko Nugroho untuk menangani kemiskinan adalah
dengan memperbaiki infrastruktur. Infrastruktur jalan hutan merupakan prioritas
utama Pemerintah Kabupaten Blora karena terdapat banyak desa yang berada di
kawasan hutan. Dengan adanya pembangunan jalan hutan ini diharapkan dapat
meningkatkan perekonomian masyarakat desa hutan terutama petani yang ada di
desa hutan.
Anggota Komisi E
DPRD Jawa Tengah Kartono menyampaikan bahwa salah satu penyebab meningkatnya
angka kemiskinan adalah tingkat kelahiran yang tinggi. Dirasa, perlu adanya
program yang dijalankan Kabupaten Blora untuk menekan angka kelahiran. Dengan
program tersebut diharap dapat menanggulangi kemiskinan di Blora.
Salah satu cara
penanggulangan kemiskinan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Blora adalah
dengan adanya kampung KB yang berfungsi sebagai alat penekan angka kelahiran.
Kampung KB merupakan satuan wilayah setingkat RW, dusun atau setara yang
memiliki kriteria tertentu dimana terdapat keterpaduan program Kependudukan,
Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga serta sektor terkait yang
dilaksanakan secara sistematik dan sistematis.
Kepala BPMPKB
Kabupaten Blora Winarno S.Sos menyampaikan bahwa saat ini dari 16 desa yang
menjadi program Kampung KB, baru dua desa yang berjalan yaitu Desa Ngraho dan
Desa Temurejo. Hal ini dikarenakan kurangnya tenaga penyuluh KB yang ada di
BPMPKB. Selain itu minat masyarakat untuk melakukan KB juga masih rendah. Oleh
karena itu diharapkan Pemerintah dapat menambah tenaga penyuluh untuk menekan
angka kelahiran.
A. Mahbub Djunaidi
mewakili Kepala BAPPEDA Blora, menjelaskan telah dilakukan beberapa program
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kurang mampu. Salah satu program
yang telah dijalankan adalah one district one product yaitu program
pemberdayaan masyarakat desa untuk membuat suatu produk. Diharapkan dengan
adanya program ini dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat serta dapat
mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Blora. (adi sanrico)
0 comments:
Post a Comment