Kejari Blora Panggil Petugas Dindagkop UKM Terkait Pungutan Kios Cepu

Pegawai Dindakop UKM Blora Ke
Kejaksaan Negeri Blora

BLORA – Kejaksaan Negeri (Kejari) Blora Rabu (08/07/2020), memanggil dua pegawai dari Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dindagkop UKM) Kabupaten Blora serta satu orang Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Cepu terkait pungutan kios.

Ketiganya saat ini masih menjalani pemeriksaan oleh penyidik Kejari Blora, terkait dugaan pungutan liar kios pasar Cepu, yang dibangun tahun anggaran 2019-2020.

Dua orang pegawai Dindagkop UKM yang dimintai keterangan hari ini adalah, Kepala Bidang Pasar Daerah Dindagkop UKM Blora Warso, Sekretaris Juanis, dan Prawito Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Cepu.

"Ya, hari ini kita panggil tiga orang terkait dugaan pungli kios pasar Cepu, Dua orang pegawai Dindagkop UKM, satu lagi ketua paguyuban pasar Cepu," ucap M. Adung Kasi Intel saat ditemui dikantornya, (Rabu, 08/07/2020).

Sebelumnya Kejari Blora telah memanggil sepuluh pedagang pasar Cepu belum lama ini, untuk dimintai keterangan,  pemanggilan itu terkait temuan dari petugas Kejari Blora, adanya dugaan tindak pidana pungutan liar (Pungli) oleh petugas di Pasar tersebut.

Besaran pungutan kios, lanjut Adung, berkisar antara Rp.50 - Rp.100 juta per kios. Keterangan ini diperoleh, setelah pihak Kejari Blora menanyakan ke sejumlah pedagang pasar Cepu.

"Kita baru selidiki, dan ini baru proses penyidikan. Kita baru kembangkan kasus ini, sejauh mana aturan pungutan, yang dijalankan oleh Pemerintah terkait kios pasar yang baru dibangun," imbuhnya.

Terpisah, Kepala Dindagkop UKM Kabupaten Blora Sarmidi, saat ditemui di Kantornya menjelaskan bahwa pihaknya tidak bisa mengungkapkan terlalu jauh karena kasus ini sudah ditangani oleh Inspektorat.

"Saya tidak bisa mengungkapkan terlalu jauh, karena kasus ini sudah ditangani oleh Inspektorat, dan uangnya pun saat ini sudah kembali ke Kas Daerah (Kasda)," jelas Sarmidi. (ADY/Red)