Update Covid-19, Wakapolres Blora: Menyongsong New Normal, Warga Harus Disiplin Protokol Kesehatan

Wakapolres Blora

BLORA. Pemerintah Kabupaten Blora melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 kembali menyampaikan update perkembangan dan persebaran virus Corona untuk edisi Sabtu (20/06/2020). Kali ini update disampaikan Kapolres Blora selaku Wakil Ketua GTPP Covid-19 yang diwakili oleh Wakapolres Kompol. Drs. Joko Watoro.

Didampingi Kepala Dinas Pendidikan serta Kasi Pelayanan Medis dan Non Medis RSUD dr. R. Soeprapto Cepu; Wakapolres menyampaikan bahwa hari ini situasi persebaran dan perkembangan Covid-19 di Kabupaten Blora masih berpotensi terjadi penularan.

“Berdasarkan data monitoring tim GTTP Covid-19, hingga siang ini untuk OTG ada 87 orang, ODP ada 27 orang, PDP ada 5 orang, dan reaktif rapid test masih ada 57. Adapun untuk kasus positif Covid-19 jumlahnya ada 43, masih sama seperti kemarin, rinciannya 33 dirawat, 6 sembuh dan 4 meninggal dunia,” ucap Kompol Drs. Joko Watoro.
Sedangkan untuk persebarannya, Kompol Drs. Joko Watoro, mempersilahkan masyarakat untuk mengakses portal corona.blorakab.go.id sebagai web resmi tentang informasi virus Covid-19 di Kabupaten Blora.

“Kami himbau kepada masyarakat agar dalam mengantisipasi pandemic Covid-19 dan menyongsong diberlakukannya new normal, diminta untuk terus meningkatkan kedisiplinannya dalam melaksanakan protokol kesehatan. Seperti memakai masker, sering cuci tangan pakai sabun, atau menggunakan hand sanitizer, jaga jarak dan tidak berkerumun. Jadikan ini sebagai kegiasaan baru,” tegas Wakapolres.

Selanjutnya, Kasi Pelayanan Medis dan Non Medis RSUD dr. R. Soeprapto Cepu, dr. Eko Puji Santoso, mewakili Direktur RSUD Cepu, melaporkan kondisi terkini di rumah sakit yang saat ini masih merawat 2 pasien di ruang isolasi.

“Satu adalah pasien yang terkonfirmasi Covid-19 dari Kedungtuban, yang sudah di swab empat kali dengan hasil masih positif. Selama swab nya masih positif, maka yang bersangkutan tetap dirawat di rumah sakit. Ketika swabnya nanti sudah negative sebanyak dua kali berturut-turut maka baru bisa dinyatakan sembuh,” ungkap dr. Eko Puji Santoso.

Adapun pasien kedua, sambung dr. Eko yang masih dirawat di ruang isolasi adalah OTG dengan rapid-test reaktif, dan memiliki penyakit penyerta yang memperlemah daya tahan tubuh.

“Jadi sebenarnya pasien OTG ini tidak ada gejala yang menunjukkan Covid-19, namun karena reaktif rapid-tesnya dan ada penyakit penyerta yang memperlemah imunitas, sehingga dirawat inapkan. Pasien ini juga akan kami swab,” terangnya.

Menurutnya, sejak April hingga saat ini di RSUD Cepu sudah pernah merawat 31 ODP, 7 PDP dan 2 positif Covid-19 (satu sudah sembuh dan satu masih di ruang isolasi).

Konferensi pers diakhiri, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, Hendi Purnomo, S.STP, MA, mengatakan bahwa sesuai dengan kaldik 2019/2020 pada 20 Juni ini merupakan akhir tahun pelajaran tahun 2019/2020 yang ditandai dengan penyerahan raport kepada orangtua oleh para guru ke rumah masing-masing.

“Alhamdulillah tadi kita pantau langsung proses penyampaian raport yang diantar langsung ke rumah peserta didik. Selain untuk mencegah anak didik ke sekolah, hal ini juga bisa dimanfaatkan guru untuk silahturahmi dengan orang tua, sekaligus tombo kangen. Terimakasih kepada para guru yang sudah melakukannya,” ucap Hendi Purnomo.

Dengan berakhirnya, lanjut Hendi Purnomo Kaldik 2019/2020 ini maka anak didik akan libur selama 3 minggu mulai besok, dan akan mulai masuk pada 13 Juni 2020 namun belum pasti akan dilakukan pembelajaran tatap muka, menunggu perkembangan selanjutnya.

“Adapun untuk guru tidak libur, melainkan tetap masuk mempersiapkan penerimaan peserta didik baru untuk tahun pelajaran 2020/2021 yang akan dilaksanakan secara online. Ada empat jalur PPDB yakni zonasi, afirmasi, perpindahan tugas orang tua, dan prestasi,” lanjutnya.

Pihaknya menegaskan di tengah pandemic Covid-19 seperti ini, semua sekolah, semua jenjang pendidikan diminta untuk menerima anak atau keluarga dari petugas medis yang disertai dengan surat keterangan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora.

“Untuk pembelajaran di masa pandemic Covid-19 ini, keselamatan dan kesehatan peserta didik, pendidik, dan masyarakat adalah prioritas pertama. Sehingga pada 13 Juli nanti saat tahun pelajaran baru 2020/2021 dimulai belum tentu dilakukan tatap muka. Untuk tatap muka, daerah harus sudah zona hijau dan ada rekomendasi dari tim GTTP,” pungkasnya. (ADY/Red)
Share:

0 comments:

Post a Comment

Hot News

APTRI Blora Bangkit Sinergi dengan Pemda dan Berperan dalam Program Pergulaan Nasional

𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 — Bupati Blora, H. Arief Rohman, S.IP,M.Si menghadiri acara pelantikan Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) ...

Public Service

Blog Archive

Social Media

Technology

Next More »

Labels

Community

Next More »