Kurniawan Yunarto Aktivis Pemerhati Sosial |
BLORA - Usai pandemi Covid-19 akan berakhir, saat ini hampir seluruh dunia menghadapi hal yang sama dengan yang terjadi di negeri kita, semua kebingungan menangani pencegahan penularan virus corona/covid-19 versus biaya hidup masyarakat. Hampir semua negara saat ini mengambil kebijakan.
“Berdamai dengan corona dan kembali bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidupnya atau kalo di Indonesia di sebut “New Normal,” ucap Kurniawan Yunarto, Aktivis pemerhati sosial bertempat tinggal di Blora, Jawa Tengah.
Banyak sarana investasi yang ada dan di tawarkan ke masyarakat beberapa diantaranya yaitu: Emas = Selain untuk menabung, berguna sebagai perhiasan juga bagi kaum wanita. Emas adalah sarana investasi yang paling mudah di cairkan sbb di tunjang pedagang emas eceran, namun emas saat ini bukanlah sarana investasi yang tepat, sebab sejak USA mengalami demo investasi emas mengalami penurunan yang significan dan di perkirakan akan terus melemah sbb acuan harga emas di Indonesia di pengaruhi langsung oleh nilai tukar USD-IDR, dan rupiah selama corona tercatat sebagai raja mata uang dunia.
Banyak sarana investasi yang ada dan di tawarkan ke masyarakat beberapa diantaranya yaitu: Emas = Selain untuk menabung, berguna sebagai perhiasan juga bagi kaum wanita. Emas adalah sarana investasi yang paling mudah di cairkan sbb di tunjang pedagang emas eceran, namun emas saat ini bukanlah sarana investasi yang tepat, sebab sejak USA mengalami demo investasi emas mengalami penurunan yang significan dan di perkirakan akan terus melemah sbb acuan harga emas di Indonesia di pengaruhi langsung oleh nilai tukar USD-IDR, dan rupiah selama corona tercatat sebagai raja mata uang dunia.
sumber = https://www.cnbcindonesia.com/market/20200603143649-17-162793/rupiah-sang-raja-mata-uang-dunia-sudah-tempel-14000-us-).
Deposito / ORI = banyak bank menyediakan, sarana investasi bentuk deposito /ORI, tapi kelemahan deposito/ORI ini harus menggunakan jangka waktu tertentu dan tidak cocok untuk sarana investasi saat ini di mana kita di tuntut memiliki uang cash sebab perubahan kebijakan pemerintah terhadap corona sangat tidak terprediksi.
Tanah = berinvestasi tanah saat ini mungkin pilihan yang cukup baik, tapi bukan yang terbaik sebab jika kita butuh uang cash kita butuh waktu untuk menjualnya, sedangkan daya beli masyarkat akan tanah turun seiring dengan banyaknya PHK dan turunnya pendapatan, dan butuh nilai cash yang besar yang hanya di miliki oleh sebagian orang saja. Berinvestasi tanah saat ini bukanlah saat yang tepat mungkin beberapa bulan ke depan investasi tanah adalah investasi yang terbaik saat harga tanah mencapai titik terendah, di saat banyak orang mejual tanah untuk mencukupi butuhan hidupnya
Valas = investasi valuta asing, adalah benuk investasi yang spekulasi saat ini sebab kebijakan tiap negara berubah dengan sangat cepat dan tidak terperdiksi, seperti contoh negara USA yang selalu damai bisa terjadi rusuh, venesuela juga rusuh akibat covid-19, dan masih banyak negara lain, jadi valuta asing bukanlah pilihan yang tepat.
Reksadana dan saham = produk reksadana banyak di tawarkan oleh bank konvensional dan memiliki nilai yang tidak mengikat spt deposito. Demikian juga saham, menurut penulis investasi saham melalui pembuatan akun di badan-badan sekuritas adalah pilihan terbaik saat ini di negeri kita.
Deposito / ORI = banyak bank menyediakan, sarana investasi bentuk deposito /ORI, tapi kelemahan deposito/ORI ini harus menggunakan jangka waktu tertentu dan tidak cocok untuk sarana investasi saat ini di mana kita di tuntut memiliki uang cash sebab perubahan kebijakan pemerintah terhadap corona sangat tidak terprediksi.
Tanah = berinvestasi tanah saat ini mungkin pilihan yang cukup baik, tapi bukan yang terbaik sebab jika kita butuh uang cash kita butuh waktu untuk menjualnya, sedangkan daya beli masyarkat akan tanah turun seiring dengan banyaknya PHK dan turunnya pendapatan, dan butuh nilai cash yang besar yang hanya di miliki oleh sebagian orang saja. Berinvestasi tanah saat ini bukanlah saat yang tepat mungkin beberapa bulan ke depan investasi tanah adalah investasi yang terbaik saat harga tanah mencapai titik terendah, di saat banyak orang mejual tanah untuk mencukupi butuhan hidupnya
Valas = investasi valuta asing, adalah benuk investasi yang spekulasi saat ini sebab kebijakan tiap negara berubah dengan sangat cepat dan tidak terperdiksi, seperti contoh negara USA yang selalu damai bisa terjadi rusuh, venesuela juga rusuh akibat covid-19, dan masih banyak negara lain, jadi valuta asing bukanlah pilihan yang tepat.
Reksadana dan saham = produk reksadana banyak di tawarkan oleh bank konvensional dan memiliki nilai yang tidak mengikat spt deposito. Demikian juga saham, menurut penulis investasi saham melalui pembuatan akun di badan-badan sekuritas adalah pilihan terbaik saat ini di negeri kita.
Menurut Kurniawan menjelaskan bahwa sebenarnya semua orang tau arah kebijakan pemerintah ke “New Normal” dan efeknya ke dunia bisnis, yang berefek langsung juga ke dunia saham. Kebijakan “New Normal” mengarah pada perbaikan cara hidup dan menormalkan dunia bisnis seperti sebelum covid jadi dengan upaya ini berinvestasi di dunia saham adalah yang terbaik, sebab saat ini saham-saham perusahaan banyak yang telah mencapai nilai terndah. Penguatan rupiah pada kisaran 14.000 terhadap USD adalah indikator bahwa kepercayaan investor telah pulih untuk berinvestasi di Indonesia, marilah kita jadi investor di negeri kita sendiri, dan bersama-sama bangkit membangun kembali ekonomi kita bersama, berapapun nilai investasi kita pasti berguna, masa depan negeri kita di tangan kita.
sumber = https://money.kompas.com/read/2020/06/03/190600026/rupiah-menguat-ke-kisaran-14000-bi-kepercayaan-investor-pulih
"Itulah sekilas gambaran tentang investasi guna menghadapi “New Normal” dan pentingnya investasi buat negeri kita dalam rangka pemulihan ekonomi pasca corona-covid-19," pungkas Kurniawan. (ADY/Red)
"Itulah sekilas gambaran tentang investasi guna menghadapi “New Normal” dan pentingnya investasi buat negeri kita dalam rangka pemulihan ekonomi pasca corona-covid-19," pungkas Kurniawan. (ADY/Red)
0 comments:
Post a Comment