Seorang Mahasiswi di Blora, Manfaatkan Pelepah Pisang Jadi Makanan Lezat


BLORA - Pandemi covid 19 tak menyurutkan warga untuk berkreasi dan berinovasi. Seperti yang dilakukan salah satu mahasiswi di Desa Jepangrejo, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.


Amelia Diaz Dwi Rahayu (19th), seorang mahasisiwi semester V disalah satu Universitas di Semarang ini, mampu mengubah pelepah (Jawa=Gedebog) pisang menjadi sebuah makan nan lezat dan tak berbahaya untuk dikonsumsi.


Sejak tiga bulan yang lalu saat pandemi covid-19, seluruh kegiatan dihentikan. termasuk kuliah juga diliburkan untuk tatap muka.


Saat itulah Amelia mulai membuat pelepah pisang, yang semula tidak berguna diolah menjadi makanan yang lezat siberi nama Keripik Gedebog (Pelepah).


Dengan bimbingan petugas lapangan dari Dinas Pemuda Olahraga (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah, melalui Program Pengembangan Kepedulian dan Kepeloporan Pemuda (PKKP) Amelia  mengembangkan usahanya ini hingga tembus luar negeri sampai Jepang.


"Bahannya mudah didapat, kita ambil gedebog (pelepah) pisang gablok (pisang untuk makan burung), kita ambil dalamnya," ucap Amelia kepada media (Senin, 12/10/2020)


Gedebog yang sudah diambil dalamnya itu, direndam dulu dengan garam dan gamping selama 24 jam, untuk menghilangkan getahnya.


Kemudian baru dilapisi dengan tepung kripik, lalu digoreng. Setelah digoreng baru diberi rasa. Ada rasa Balado, ekstra pedas, Barbeque, jagung bakar dan original.


"Untuk pemasarannya kita baru melalui online, alhamdulillah sudah sampai Jepang, Padang, Jawa Barat, Semarang dan lokal Blora," jelasnya.


Menurutnya, kripik Gedebog pisang miliknya ini, sudah di uji Laboratorium Dinas Kesehatan (Dinkes) Blora hasilnya tidak berbahaya untuk di konsumsi.


"Sudah pernah di uji di Dinkes, hasilnya tidak berbahaya. Untuk kandunganya sudah saya bawa di Laborat kampus belum ada hasilnya karena masih libur pandemi," katanya.


Alumni SMA Negeri 2 ini,  saat ini sudah memiliki penghasilan sendiri dengan dibantu adik dan rekannya ia bisa mengahisilkan uang tiap bulannya rata - rata satu setengah juta hingga dua jutaan.


Setelah nanti ijin Produksi Pangan - Industri Rumah Tangga (P-IRT) nanti keluar Amelia akan mengembangkan ke Toko dan Swalayan.


Purnomo, Seorang pelanggan yang sudah mengkonsumsi keripik Gedebog tersebut, mengapresiasi inovasi anak muda ini. Ia mengaku sudah makan keripik gedebog pisang buatan Amelia.


"Enak ternyata, saya sangat bangga ditengah pandemi covid-19 ini, ada anak muda seperti Amelia mau dan mampu berinovasi," katanya sambil menunjukan kripik gedebog pisang. (ADY/Red)

Share:

0 comments:

Post a Comment

Hot News

APTRI Blora Bangkit Sinergi dengan Pemda dan Berperan dalam Program Pergulaan Nasional

𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 — Bupati Blora, H. Arief Rohman, S.IP,M.Si menghadiri acara pelantikan Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) ...

Public Service

Blog Archive

Social Media

Technology

Next More »

Labels

Community

Next More »