Pelajar SMPN 1 Blora Diajak Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Gunting Pita Pembukaan HPS Ke-38 di Blora |
Bersama-sama Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan
RI, Bupati Blora dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Jawa Tengah, Saat membuka
acara tersebut Gubernur berharap Blora ke depan bisa menjadi lumbung pangannya
Jawa Tengah.
Bupati Djoko Nugroho dalam sambutannya mengucapkan
selamat datang kepada Gubernur Jateng, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan
RI dan seluruh tamu undangan di Kabupaten Blora.
Menurut Bupati, saat ini Blora telah surplus beras.
Hanya 30 persen hasil panen yang dikonsumsi dalam daerah. Selebihnya dikirim
keluar daerah bahkan luar negeri. Begitu juga dengan jagung yang menempati
urutan kedua di Jawa Tengah setelah Grobogan.
“Kami senang bisa menjadi tuan rumah Hari Pangan
Sedunia ke XXXVIII tingkat Jawa Tengah. Momentum ini kami manfaatkan untuk
mempromosikan potensi Blora, yang tidak hanya kayu jati saja. Namun juga banyak
potensi sayur, umbi dan buah-buahan unggulan yang tumbuh di Blora,” jelas
Bupati.
Tak hanya itu, Bupati juga menyampaikan potensi
hortikultura seperti kedelai, cabai merah, bawang merah, aneka buah-buahan
unggul seperti kelengkeng, durian, alpukat, pepaya dan lainnya.
“Tolong dibantu agar Kabupaten Blora bisa lebih
swasembada pangan. Kami ingin ada Pabrik Pakan Ternak di Blora karena hasil
jagung melimpah. Kalau ada investor tolong Pak Gubernur ditempatkan di Blora
saja,” pintanya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
ketika memberikan sambutan menginginkan agar berbagai langkah akan dilakukan
untuk mewujudkan Kabupaten Blora menjadi
lumbung pangan Provinsi Jawa Tengah, diantaranya memaksimalkan fungsi hutan
sebagai lahan bercocok tanam tanpa harus merusaknya.
Menurut Gubernur, Blora sangat bisa menjadi lumbung
pangan, hanya saja kendalanya karena sebagian wilayahnya berupa hutan, maka
harus bisa memanfaatkan hutan untuk menanam tanaman pangan.
“Saya teringat 2015 lalu bersama Pak Jokowi panen
jagung di bawah tegakan hutan jati di Blora, itu adalah salah satu contoh
pemanfaatan lahan hutan untuk tanaman pangan, forest for food. Hutan tidak
hanya menghasilkan kayu saja, namun juga bahan pangan,” ungkap Ganjar Pranowo.
Ganjar Pranowo kagum melihat potensi Blora yang
luar biasa, pihaknya pun siap melakukan kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten
Blora untuk pengusahaan Pabrik Pakan Ternak. Selain menyerap hasil komoditas
pertanian juga dapat menyerap tenaga
kerja untuk warga Kabupaten Blora.
Kepada generasi muda, Gubernur berpesan agar
anak-anak lebih dikenalkan dengan potensi makanan lokal yang lebih bergizi
ketimbang makanan olahan yang serba instan.
Ganjar mengatakan bahwa di Indonesia ini ada dua
jenis makanan yang paling disukai, yakni mie dan biskuit. Padahal bahan dasar
keduanya itu tidak dari Indonesia. Sehingga harus dikurangi dan kenalkan
anak-anak kita pada potensi makanan lokal, sayuran serta buah buahan.
“Ini jadi PR kita semua, bahwa anak-anak generasi
penerus masih banyak yang tidak tahu potensi makanan lokal. Untuk mewujudkan
kedaulatan pangan dari pangan lokal, kita harus menanamkan kesadaran dan
pengetahuan potensi makanan lokal pada mereka,” tegas Ganjar Pranowo.
Di sela sambutannya saat pembukaan, ia pun
memanggil dua pelajar untuk naik panggung melakukan tanya jawab tentang
pengetahun potensi pangan lokal berupa umbi-umbian dan sayuran.
Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan RI, Dr
Ir Agung Hendriadi MEng yang hadir dalam kesempatan ini, turut mengapresiasi
kemajuan Kabupaten Blora dalam hal ketahanan pangan.
Kata Pria yang juga kelahiran Blora ini merasa
senang karena tanah kelahirannya kini sudah banyak kemajuan.
“Hari Pangan Sedunia yang kita peringati rutin
setiap tahun ini menjadi tonggak bangkitnya potensi pertanian untuk ketahanan
pangan. Tidak hanya meningkatkan produksi bahan pangan saja, namun juga inovasi
serta teknologinya. Kami dari BKP siap membantu Blora untuk pembangunan di
bidang ketahanan pangan,” ujarnya.
Turut hadir dalam pembukaan jajaran Pemprov Jateng,
Forkopimda Blora beserta istri, Bupati dan Walikota se-Jawa Tengah serta
perwakilan OPD terkait.
Usai pembukaan dilakukan peninjauan stand pameran
yang diikuti oleh 35 Kabupaten dan Kota se-Jawa Tengah di kawasan Alun-alun dan
Jalan Pemuda Kota Blora.
Perlu diketahui, Pameran menyajikan aneka kuliner,
buah-buahan, sayuran, bibit tanaman, kerajinan hingga peralatan pertanian,
berlangsung hingga 26 Oktober 2018. (Sandi/Red)
0 comments:
Post a Comment