Raker KPU Blora Dengan Parpol Di Aula BPMPP Blora |
Blora,- Komisi Pemilihan Umum (KPU)
Kabupaten Blora mengadakan Rapat Kerja (Raker) Penyusunan Daerah Pemilihan dan
Alokasi Kursi Pemilu Anggota DPRD Kabupaten Blora dan Simulasi Penghitungan
Alokasi Kursi dalam Pemilu 2019 di Aula BMPP Kabupaten Blora Pukul 09.00 WIB
hingga sore.
Hadir
dalam kegiatan tersebut Bupati Blora yang diwakili Asisten I Setyo Edy, bersama
Forkopimda Blora, seluruh Pimpinan Partai Politik (Parpol) di Kabupaten Blora,
dan beberapa OPD Kab. Blora serta Panwaskab Blora.
Anggota
KPU Blora, Moesafa, dalam sambutannya mewakili Ketua KPU Blora menyampaikan
bahwa agenda yang akan dibahas dalam rapat tersebut terkait dengan penyusunan
daerah pemilihan (dapil) dan komposisi kursi setiap dapil. Dalam Raker ini
dibahas pula tentang kemungkinan potensi perubahan Daerah Pemilihan yang
didasarkan pada perkembangan jumlah penduduk di setiap kecamatan serta
pertimbangan-pertimbangan lain. Penyusunan dan penataan dapil harus dilakukan
berdasar prinsip-prinsip yang telah diatur oleh KPU RI.
“Raker
ini memang sudah waktunya dilaksanakan mengingat tahapan Pemilu 2019 telah
dimulai dan saat ini sedang berjalan proses verifikasi partai politik calon
peserta Pemilu 2019. Kegiatan ini merupakan tahap awal koordinasi antara KPU
Blora dengan parpol dan pemangku kepentingan lain untuk menyusun dan menata
dapil yang akan digunakan dalam Pemilu 2019,” ujar Moesafa.
Dalam
menyusun dan menata dapil ini, menurut Achmad Husain, Anggota KPU Blora yang
membidangi Teknis Pemilu, harus didasarkan pada Data Agregat Kependudukan per
Kecamatan (DAK2) yang dikeluarkan oleh Kemendagri. Oleh karena itu, pembahasan
selanjutnya tentang penataan dapil dan simulasi penyusunannya masih akan
menunggu penyerahan DAK2 dari Kemendagri pada 17 desember nanti.
Dalam
Raker ini, Hartono, dari Dindukcapil Blora menyampaikan bahwa sampai saat ini
data kependudukan memang belum sempurna karena masih ada selisih dengan data
yang ada di Kemendagri. Untuk itu, Dindukcapil sedikit demi sedikit terus
melakukan pembersihan data sehingga akhirnya nanti bisa sama dengan data di
Kemendagri.
Sementara
itu, Muhlisin, salah satu peserta Raker lainnya dari PKB mengatakan bahwa
penyusunan dapil yang disimulasikan berbeda dengan dapil di Pemilu 2014 bisa
menjadi alternatif dalam membuat inovasi politik di pemilu 2019. (adi
sanrico)
0 comments:
Post a Comment