Pengurus BPC PHRI Kabupaten Blora Periode 2016-2021 |
Blora,- Berlokasi di Pendopo Kabupaten Blora, (06/10/2016) suasana
pelantikan Badan Pengurus Cabang (BPC) Persatuan Pengusaha Hotel dan Restoran
Indonesia (PHRI) periode 2016-2021 berlangsung hikmat. Kegiatan ini diawali
dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan lagu
Mars PHRI.
Pelantikan dipimpin
langsung oleh Ketua BPD PHRI Jawa Tengah Heru Isnawan dengan mengambil sumpah
dan janji yang disaksikan oleh Wakil Bupati Blora H.Arief Rohman M.Si dan
jajaran Forkopimda. Turut hadir sejumlah pengusaha kuliner, perhotelan, dan
agen perjalanan wisata se Kabupaten Blora.
Heri Kristanto,
selaku Ketua PHRI Blora yang baru menyatakan terimakasih atas kepercayaan yang
telah diberikan kepadanya dan teman-teman untuk mengelola BPC PHRI Kabupaten
Blora selama 5 tahun mendatang. Ia merasa tersanjung karena telah dipercaya
untuk mengemban jabatan ini. Pria asli Solo ini juga berharap dapat
memaksimalkan keadministrasian PHRI.
Pria yang telah
mengepakkan sayapnya di ranah perhotelan, seperti Ambarrukmo Hotel Yogyakarta,
Sahid Group dan Aerowisata Garuda Indonesia ini menceritakan pengalamannya saat
pertama kali melanglang buana di kota minyak pertama di Indonesia, yakni Cepu.
“Cepu, pada saat
pertama saya datangi, nampak seperti terlena oleh proyek migas yang tidak
longlast. Untung, Cepu dapat berbelok arah di sektor lain seperti perhotelan.”
imbuhnya.
Berbeda seratus
delapan puluh derajat dengan keadaan dahulu, Cepu kini sudah penuh oleh hotel,
dari hotel bintang 5 hingga ‘bintang kejora’. Sehingga Cepu pada khususnya dan
Blora pada umunya harus berubah, karena bisnis hotel maupun restoran ini tidak
hanya bergantung dari satu market migas saja, melainkan banyak market.
Ia memberi contoh
Bandara Ngloram di Kecamatan Cepu. “Jika bandar udara tersebut dapat dipoles
dan dioperasikan secara maksimal, para pengusaha pun tentunya tak akan risau,”
imbuhnya.
Lalu, Ketua PHRI
Jateng, Heru Isnawan, MM dalam sambutannya memaparkan sebenarnya BPC PHRI di
Blora telah ada namun vakum cukup lama. Kini, dengan adanya BPC PHRI dengan
formasi baru, diharapkan lebih giat lagi untuk menjadikan Blora dan Cepu menjadi
destinasi yang menarik dan layak dikunjungi wisatawan.
“Memang bidang
pariwisata tidak bisa berdiri sendiri, SDM dan infrastruktur adalah salah satu
kuncinya. SDM di perhotelan terutama harus dapat mendapat posisi yang bagus,
sehingga dapat menyambut tamu-tamu di berbagai daerah dengan nyaman dan ramah
alias hospitality. Sinergi antar pelaku dengan government juga harus bagus”
katanya.
Ia mengharapkan
dengan adanya BPC PHRI yang baru ini, dapat meng-hospitality-kan Blora.
Sambutan terakhir
oleh Wakil Bupati Blora, H. Arief Rohman, M.Si memaparkan bahwa pihaknya telah
berkoordinasi dan berkonsultasi dengan Bidang Pariwisata Universitas Gadjah
Mada (UGM) mengenai apa yang dapat ‘menjual’ dari potensi wisata yang ada di
Blora.
“Seperti misalnya
Locotour, yang diminati para bule, juga Sumur Tua Sambong yang juga berpotensi.
Jika ada investor yang mau mengelola pasti akan menarik, terlebih jika dikemas
untuk tempat wisata anak-anak,” katanya.
Potensi lain
menurutnya, jika jalan Semarang-Blora bagus dan telah tetap menjadi jalur
tengah, ini akan dapat menjadi jalan alternatif untuk pergi ke Bali. “Jika
terealisasi, para pengusaha dapat mendirikan rumah makan besar untuk para
wisatawan transit di Blora dan PHRI dapat berkecimpung di sini,” imbuhnya
Acara pelantikan
diakhiri dengan pemberian ucapan selamat kepada seluruh pengurus dan foto
bersama Wakil Bupati serta forkopimda Kabupaten Blora. (adi sanrico)
0 comments:
Post a Comment