Rapat Koordinasi Di Ruang Setda Blora |
Blora,- Bupati Blora Djoko
Nugroho memimpin Rapat Koordinasi Rakor Kesiapsiagaan Menghadapi Hujan Tahun
2016-2017 di Ruang Pertemuan Setda Blora. Rakor ini dihadiri oleh perwakilan
Dinas/Instansi terkait, Forkopimda Kabupaten Blora, Camat serta Perwakilan BUMN
dan BUMD se Kabupaten Blora.
Bupati Blora Djoko Nugroho dalam sambutannya menyampaikan bahwa
penanggulangan bencana bukan hanya tanggung jawab Pemerintah tetapi juga
tanggung jawab semua lapisan masyarakat Kabupaten Blora. Di musim penghujan
seperti saat ini sangat rawan terjadi bencana banjir dan juga tanah longsor.
Diharapkan Forkopimcam dapat memberikan sosialisasi kepada seluruh masyarakat
untuk terus siap siaga terhadap bencana.
Meskipun terjadinya bencana tidak dapat diprediksi dengan tepat,
diharapkan keberadaan posko di setiap daerah rawan bencana dapat memberikan
ketenangan bagi warga. Bupati Blora meminta masyarakat di daerah yang memiliki
titik rawan bencana untuk membentuk posko bencana dan menyiapkan segala
peralatan yang dibutuhkan salah satunya adalah pelampung.
Dalam paparannya, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Blora, Sri
Rahayu, SE, M.Si menyampaikan bahwa Kabupaten Blora rawan terjadi bencana
banjir, tanah longsor dan angin topan dengan potensi yang kecil. Meskipun
demikian diingatkan kepada masyarakat untuk tetap waspada karena bencana dapat
terjadi kapan saja dan dimana saja. Sebagai contoh adalah bencana banjir
bandang yang terjadi di Garut.
BPBD Kabupaten Blora telah siap mengatasi bencana yang terjadi
di Kabupaten Blora. Akan tetapi masih diperlukan bantuan dari beberapa pihak
terkait, misalnya TNI dan Polri dalam penanganan bencana, Perhutani untuk
melakukan pencegahan dengan program penghijauan, serta Dinas/Instansi untuk melakukan
sosialisasi bencana serta menjalankan program Jumat Bersih.Kodim 0721/Blora dan
Polres Blora menyatakan siap membantu penanggulangan bencana di Kabupaten
Blora.
Ke depan diharapkan dapat dibentuk tim penanggulangan bencana
satu pintu, sehingga seluruh koordinasi dapat terpusat serta bantuan dapat
dikelola dan didistribusikan dengan baik. Sehingga bantuan tersebut dapat
dipertanggungjawabkan dengan baik.
Wilayah Rawan Banjir di Kabupaten Blora:
1. Kecamatan Cepu :
Nglanjuk, Sumberpitu, Getas, Gadon, Jipang, Ngloram, Cepu, Balun, Ngelo,
Ngroto, dam Karangboyo
2. Kecamatan
Kedungtuban : Gondel, Ketuwan, Jimbung, Panolan, Kedungtuban, Klagen
3. Kecamatan Kradenan :
Megeri, Nglebak, Nginggil, Ngrawoh, Mendenrejo, Nglungger, dan Medalem
Wilayah Rawan Banjir Bandang di Kabupaten Blora:
1. Kecamatan Todanan : Kedungwungu
2. Kecamatan Kunduran : Kedungwaru
3. Kecamatan Randublatung : Pilang, Randublatung, dan Wulung
4. Kecamatan Kradenan : Sumber dan Mojorembun
5. Kecamatan Sambong : Sambong, Giyanti, Gagaan, dan Biting
6. Kecamatan Cepu : Ngroto, Karangboyo, dan Ngelo
2. Kecamatan Kunduran : Kedungwaru
3. Kecamatan Randublatung : Pilang, Randublatung, dan Wulung
4. Kecamatan Kradenan : Sumber dan Mojorembun
5. Kecamatan Sambong : Sambong, Giyanti, Gagaan, dan Biting
6. Kecamatan Cepu : Ngroto, Karangboyo, dan Ngelo
Wilayah Rawan Longsor di Kabupaten Blora:
1. Wilayah Pegunungan
Kendeng Utara : Todanan, Tunjungan, Blora, Jepon, dan Bogorejo
2. DAS Lusi
3. DAS Bengawan Solo
Angin Topan yang pernah Terjadi di Kabupaten Blora:
1. 15 November 2012 di
Kecamatan Japah (Wotbakah, Pengkolrejo, Bogorejo, dan Japah)
2. 30 Januari 2013 di
KPH Randublatung (Petak 22 RPH Banyuasin, dan Petak 26 RPH Ngliron)
3. 11 November 2014 di
Kecamatan Banjarejo (Mojowetan, Wonosemi, Sendanggayam, dan Banjarejo)
4. 8 November 2015 di
Kecamatan Jepon (Balong), Kecamatan Blora (Jejeruk, Bangkle, Andongrejo, dan
Kauman), dan Kecamatan Banjarejo (Klopoduwur, dan Sumberagung) (adi
sanrico)
0 comments:
Post a Comment