Saat di lokasi Oro-Oro Kesongo, Bupati Blora H. Arief Rohman, S.IP.,M.Si., bersama Kapolsek Jati Iptu Subardi dan Warga setempat. Foto : Prokompim Blora. |
BLORA – Untuk mengantisipasi jatuh korban jiwa lagi akibat letupan kawah Oro-Oro Kesongo, yang terletak di Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Bupati Blora, minta agar warga tidak beraktivitas di kawasan Oro - Oro Kesongo.
Bupati Blora yang menyempatkan meninjau lokasi Oro - Oro Kesongo sekaligus menengok keluarga korban akibat peristiwa tersebut, Sabtu (15/4/2023).
Letupan dari kawah tidak bisa diprediksi kapan terjadinya. Yang jelas, hingga saat ini masih dalam kondisi aktif.
Diketahui, kawah Oro-Oro Kesongo, akhir-akhir ini kondisi aktif mengeluarkan letupan lumpur dan diduga disertai dengan gas yang beracun.
Dan sejak Selasa (11/4/2023) hingga Sabtu (15/4/2023), kawah tersebut tercatat sudah puluhan kali meletup dan menyemburkan lumpur dengan ketinggian delapan meter. Bahkan hingga puluhan Meter, kadang disertai adanya bau gas yang menyengat.
Bahkan, letupan tersebut telah memakan 1 korban jiwa warga setempat yang diduga menghirup gas beracun saat menggembala hewan ternak di kawasan Oro-Oro Kesongo dukuh Sucen, Desa Gabusan tersebut.
“Kita harus antisipasi ini, maka dari BPBD sudah memberikan peringatan, tanda batas aman untuk orang hanya sampai sini, karena ternyata jam 11 siang tadi masih ada letusan lagi, jadi (kawah) ini aktif kondisinya, kita segera bersurat ke kementerian terkait agar ada penelitian soal ini, nanti rekomendasinya seperti apa,” ucap Bupati Blora.
Saat ke lokasi, Bupati Blora H. Arief Rohman, S.IP., M.Si., bersama dengan Kepala Pelaksana BPBD Blora, Dinas Sosial P3A Blora, PMI Blora, Baznas Blora, Camat dan Forkopimcam Jati. Mereka mengecek kawasan Oro-Oro Kesongo dari jarak aman sekian kilometer lebih dan diluar papan peringatan.
Warga Dilarang Beraktivitas
Bupati Blora juga berkoordinasi dengan pihak pemerintah setempat, agar warga dilarang beraktivitas di kawasan Oro-Oro Kesongo terlebih dahulu.
Selain dipasangnya rambu-rambu larangan, pihaknya juga meminta BPBD bersama Forkopimcam Jati, pemerintah desa bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas, untuk memberikan pemahaman dan himbauan kepada masyarakat setempat agar tidak beraktivitas di Oro-Oro Kesongo terlebih dahulu, demi keselamatannya.
“Kita berharap Pak Camat, Pak Kapolsek, Pak Danramil, juga dari pihak desa untuk menghimbau masyarakat sekitar Oro - oro Kesongo agar bisa mengantisipasi, karena kejadian ini bisa setiap saat terjadi, antisipasinya harus lebih hati-hati sementara ini yang punya hewan dan disekitar Kesongo agar ditarik pulang,” imbuh Bupati Blora.
Perlu diketahui, Rabu kemarin (12/4/2023) Warino (46th) warga Dukuh Pekuwon Lor Desa Gabusan meninggal dunia setelah diduga menghirup gas beracun saat menggembala di Oro-oro Kesongo, sedangkan satu warga lainnya bernama Suwadi (58th) merasa pusing badan lemas dan harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan dan berhasil selamat.
Serahkan Bantuan Baznas
Saat cek lokasi, Bupati Blora sempatkan datang menemui keluarga korban untuk menyampaikan rasa duka citanya yang mendalam, atas peristiwa yang menimpa almarhum Warino.
Termasuk menengok Suwadi korban selamat. Di kesempatan itu orang nomor satu di Pemerintah Kabupaten Blora saat ini, menyerahkan bantuan sembako dari Dinas Sosial P3A, PMI Blora, serta santunan dari Baznas Kabupaten Blora.
Pada kesempatan itu,
Suwadi, menceritakan bahwa saat kejadian, dirinya tengah berada di sekitar kawasan Oro-Oro Kesongo untuk menjaga hewan ternaknya. Tiba-tiba dirinya mencium bau menyengat.
“Baunya menyengat, buat nafas langsung sesak dadanya,” ucap Suwadi.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bora, Sri Wijanarsih mengungkapkan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti arahan dari Bupati Blora, termasuk, akan berkoordinasi dengan Forkopimcam Jati dan pemerintah desa Gabusan, agar warga tidak beraktivitas di Oro-Oro Kesongo.
“Kondisi saat ini memang membahayakan bagi warga sekitar, jadi kami kemarin sudah rakor untuk mengantisipasi ini di Polres Blora, untuk warga dilarang mendekat, dengan jarak aman yang sudah ditentukan,” tandas Sri Wijanarsih. (Prokompim/ADY/Redaksi)
0 comments:
Post a Comment