Peduli Terhadap Anak Berkebutuhan Khusus, Seorang Polisi Di Blora Bentuk Yayasan Terapi Tumbuh Kembang Anak

BLORA - Berawal dari keprihatinan akan susah dan mahalnya biaya terapi tumbuh kembang bagi anak anak berkebutuhan khusus diwilayah Kabupaten Blora Jawa Tengah. Aiptu Hadi Sutomo,SH Seorang anggota Polres Blora Polda Jawa Tengah membentuk sebuah Yayasan yang bergerak di bidang anak - anak berkebutuhan khusus (ABK).

Bersama dengan 6 orang rekannya dari berbagai elemen masyarakat, Aiptu Hadi Sutomo anggota Satlantas Polres Blora mendirikan Yayasan yang diberi nama Yayasan Pelita Insan Mandiri Cepu.

Yayasan Pelita Insan Mandiri Cepu tersebut bergerak dibidang terapi tumbuh kembang anak serta pendidikan bagi anak - anak berkebutuhan khusus. Aiptu Hadi Sutomo menjelaskan bahwa hingga saat ini sudah berdiri Taman Kanak Kanak (TK) dan Klinik Terapi Tumbuh Kembang Anak dibawah naungan Yayasan tersebut.

"Saat ini yang sudah berjalan adalah klinik Cahaya Bangsa Terapi dan TK Cahaya Insani Cepu, yang melayani anak kebutuhan khusus," ucap Aiptu Hadi Sutomo, Senin, (29/03/2021).

Berdasarkan fakta di lapangan, sebagian besar masyarakat masih merasa malu dan beban moral bahkan ada yang ditutup - tutupi jika mempunyai anak berkebutuhan khusus, untuk itulah Aiptu Hadi Sutomo, sebagai anggota Polri mengajak kepada para orang tua yang di amanahi Tuhan, anak berkebutuhan khusus untuk dijaga, dirawat dan diberikan pelayanan pendidikan seperti anak -  anak normal pada biasanya.

"Melalui Yayasan ini kami ajak para orang tua yang mempunyai anak berkebutuhan khusus agar selalu semangat dan jangan putus asa, anak adalah titipan Tuhan yang harus kita jaga, kita rawat dan kita berikan pendidikan yang seharusnya demi kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia,” tandas Aiptu Hadi.

Masih tambah Aiptu Hadi, Bagi masyarakat Blora dan sekitarnya yang membutuhkan terapi tumbuh kembang anak dan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus bisa datang ke Yayasan Pelita Insan Mandiri Cepu untuk bisa berkonsultasi dan assesment dengan Tim Terapis Education kami.

Untuk diketahui, hingga  saat ini diwilayah kabupaten Blora belum ada tempat Terapi Tumbuh Kembang Anak bagi anak berkebutuhan khusus(ABK). Masyarakat Blora / Para orang tua yang memiliki anak berkebutuhan Khusus bila ingin terapi tumbuh kembang anak harus ke kota besar misalnya ke Semarang ataupun Pati. sehingga memerlukan biaya yang mahal, tenaga dan waktu dikarenakan lokasinya yang jauh.

Sedangkan Lokasi Yayasan Pelita Insan Mandiri Cepu adalah di Jl Balun Srikaton Lorong 7 No.48A Cepu kab. Blora Jawa Tengah. Lokasinya dekat dan terjangkau.

Yayasan Pelita Insan Mandiri Cepu yang ia prakarsai bersama ke enam rekannya tersebut sudah terdaftar resmi di Notaris, di KemenkumHam, di Kemendikbud dan sudah punya NPSN (Nomor Pokok Sekolah Nasional), sehingga Legalitasnya ada dan jelas kedudukannya.

Pada masa Pandemi Covid-19 ini, Yayasan menerapkan Protokol Kesehatan yang ketat. Jadwal Terapi dan sekolah TK cahaya insani buka setiap hari Senin-Jumat namun jamnya dijadwalkan sendiri sendiri. Jadi 1 anak ditangani 1 terapis education. Kebersihan dan Kesehatan terjaga dengan baik, sehingga kita bersama sama memutus mata rantai covid 19.

Selain memprakarsai berdirinya Yayasan tersebut, tentunya dengan ijin dari Kapolres Blora AKBP Wiraga Dimas Tama,SIK dan Kasat Lantas AKP Edi Sukamto, Aiptu Hadi Sutomo juga membantu saat pelajaran olahraga, khususnya saat kegiatan dilapangan pada hari Kamis dan Jumat pagi. Dimana Aiptu Hadi Sutomo laju dari rumahnya di Kecamatan Ngawen ke Kecamatan Cepu dengan jarak tempuh skitar 50 KM.

"Mari Kita Tetap Semangat Selalu berbuat Kebaikan dan Bermanfaat, semoga kita semua selalu mendapatkan nikmat Sehat dan berkah barokah Allah SWT
Amin ya Robbal alamin," pungkas Aiptu Hadi Sutomo. 

Terpisah, Ketua Difabel Blora Mustika (DBM), Abdul Ghofur mengungkapkan, selama 1 Bulan terakhir ini, pihaknya baru mendata sebanyak 60 penyandang disabilitas perempuan di 3 Kecamatan, yakni Kecamatan Jepon, Banjarejo dan Kunduran. Hasilnya, ditemukan  beberapa diantara mereka belum memiliki e-KTP dan belum tersentuh bantuan, untuk kecamatan lain masih perencanaan.
 
"Itu baru 3 Kecamatan yang kita data. Memang hanya berapa diantaranya belum punya e-KTP. Tapi, Itu artinya kan pasti masih ada lagi kasus serupa di beberapa Kecamatan lain. Selain belum ber e-KTP, kebanyakan mereka hanya berdiam diri di rumah. Tanpa adanya pemberdayaan," pungkas  Ghofur. (JW/Red)
Share:

0 comments:

Post a Comment

Hot News

DPRD Blora Terima Audiensi Kelompok Masyarakat Jurangjero

𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 — Pimpinan DPRD Kabupaten Blora, Komisi A  menerima audiensi dari masyarakat Jurangjero, kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora Jawa...

Public Service

Blog Archive

Social Media

Technology

Next More »

Labels

Community

Next More »