BLORA — Maka jangan perintahkan anakmu untuk langsung memaafkannya, bahkan jika memungkinkan, ajari ia untuk membalasnya, kenapa ???
Agar anakmu tidak tumbuh menjadi anak yang pengecut dan ia bisa membela dirinya dengan kuat, setelahnya baru ajari dia bahwa ada pilihan yang lebih baik yaitu memaafkan.
Jika sejak awal ia diajarkan untuk langsung memaafkan tanpa diajarkan untuk membela diri, maka ia tidak akan tumbuh menjadi pribadi yang pemberani dan kuat. Pemaafan yang ia lakukan pun terjadi karena ia lemah, takut dan terpaksa.
Berbeda halnya jika ia menjadi pemberani namun pemaaf, ia memaafkan karena ia tahu memaafkan adalah akhlak yang mulia ketimbang melakukan pembalasan.
Ia yang tumbuh kuat sangat mampu untuk membalasnya, namun ia juga berhati mulia dan lebih memilih untuk memaafkan.
Buat anda yang setuju dengan pemikiran ini lakukanlah, tapi jika ragu – ragu tak usahlah dijalanin, semoga bermanfaat buat masa depan anak. Salam segerwaras.
Kutipan
Pemaaf merupakan sifat yang mulia sehingga Islam sangat menganjurkan seorang muslim memiliki sifat tersebut.
Sifat pemaaf dalam bahasa Arab disebut al-‘afw yang dalam kamus Al Munawwir arti bahasanya adalah penghapusan, ampun, bertambah, atau anugerah.
Secara makna, pemaaf berarti seorang yang rela memberi maaf kepada orang lain, memaafkan kesalahan orang lain tanpa ada rasa benci dan rasa ingin membalas.
Sabar dan pemaaf merupakan perilaku yang sangat mulia. Allah berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 153 dan surah Ali 'Imran ayat 134. Sabar dan pemaaf juga salah satu kepribadian yang dimiliki Rasulullah SAW. Kesabaran Rasulullah tidak terbatas, selalu terbuka untuk siapa saja.
'Aku bangga menjadi orang Indonesia' (Redaksi)
0 comments:
Post a Comment