BLORA - Acara yang melibatkan para kaum perempuan dan anggota Pusat
Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) se-Kabupaten Blora ini, Bupati Blora H. Arief
Rohman berharap perhatian, terhadap pengembangan potensi ekonomi kaum perempuan
marjinal bisa terus didorong.
“Apalagi saat ini kondisi masih pandemi, sehingga kita harus melakukan
inovasi untuk kaum ibu-ibu, agar mandiri dan berdaya. Turut serta mengembangkan
potensi dirinya, untuk menumbuhkan peluang ekonomi berbasis keunggulan daerah
atau desanya,” ungkap Bupati.
Pasalnya, menurut Bupati, Gerakan Pendidikan Pemberdayaan Perempuan
Mandiri (GP3M) merupakan program pendidikan pemberdayaan, dengan sasaran
perempuan marjinal, untuk dapat meningkatkan keterampilan tradisional sesuai
potensi daerah, sehingga tidak ada lagi perempuan yang termajinalkan.
Dorong Kaum Perempuan
GP3M adalah gerakan yang diprakarsai pemerintah, sebagai upaya untuk
mendorong kaum perempuan di Kabupaten Blora, agar menjadi lebih berdaya dan
memiliki jiwa wirausaha, sehingga mampu berproses menuju kemandirian.
“Sehingga kegiatan ini, merupakan salah satu terobosan yang tepat,
mengingat dampak pandemi Covid-19 telah mengakibatkan krisis multidimensi,
terutama turunnya pertumbuhan ekonomi global dan berakibat buruk terhadap laju
pertumbuhan ekonomi nasional,” lanjut Bupati Arief.
Melalui kegiatan ini, harapannya dapat membangun dan memicu semangat
perempuan Blora, untuk lebih giat serta mempunyai wawasan, dalam memanfaatkan
segala potensi sumber daya alam, yang bervariasi di daerah ini untuk dikelola
dan dimanfaatkan optimal, demi membangun ketahanan ekonomi dan kesejahteraan
keluarga.
Tingkatkan Sinergitas
Pada kesempatan ini, Bupati berpesan, kerjasama dan sinergitas dari
instansi terkait dan stakeholder agar terus ditingkatkan, dalam menunjang
terlaksananya berbagai program Gerakan Pendidikan Pemberdayaan Perempuan
Mandiri.
“Contohnya Kepada Kepala Dindagkop UKM dan Ketua Dekranasda Kabupaten
Blora, ke depan para pelaku UKM yang ikut dalam kegiatan ini, agar mendapatkan
pendampingan, serta produk-produk yang dihasilkan, agar diberikan ruang untuk
dipasarkan ke masyarakat yang lebih luas, sehingga apa yang menjadi harapan
bersama dalam meningkatkan sumber daya manusia yang lebih baik, khususnya kaum
perempuan," pinta Bupati.
Usai membuka acara, Bupati Arief melihat pameran aneka ragam produk
kerajinan, dan produk UMKM hasil produksi, dari masing-masing PKBM se Kabupaten
Blora. Menurut Bupati produk yang dihasilkan tidak kalah menarik dengan daerah
lain.
“Hanya saja dari segi pengemasan dan pemasarannya harus selalu dikawal,
agar lebih layak dipasarkan keluar kota. Kita minta OPD terkait untuk
mendampingi,” tambah H. Arief.
Diikuti 200 Perempuan
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Hendi Purnomo, menerangkan
sasaran peserta gebyar dan sarasehan GP3M ini sebanyak 200 perempuan terdiri
150 peserta pelatihan PKBM dan 50 dari SKB.
“Bentuk kegiatan, yang pertama adalah sarasehan, yang kedua adalah pameran
produk hasil pelatihan desa vokasi dan peningkatan kualitas hidup perempuan
dari PKBM se-Kabupaten Blora,” ucap Hendi Purnomo.
Dalam acara tersebut, selain dimeriahkan dengan pameran produk UMKM juga diisi penampilan kesenian kothek lesung, tari guyub samin, dan live music. Seluruh peserta acara diwajibkan mengenakan masker dan tidak berkerumun terlalu lama. (ADY/Red)
0 comments:
Post a Comment