Haflah Akhirussanah Wal Ikhtitam |
Blora,- Pondok Pesantren (Ponpes)
tidak boleh untuk ajang poltik, ini di katakan pimpinan Ponpes Al- Alif K.H
Muhammad Nasir saat kegiatan Pentas
Santri Haflah Akhirussanah Wal Ikhtitam di Halaman PONPES al-Alif belakang POM
Bensin Setro, Tamanrejo Kecamatan Tunjungan Selasa malam Rabu, 29 Mei 2018.
"Saat ini adalah tahun politik, menurut saya
Ponpes harus netral artinya walaupun punya hak suara tidak boleh memihak salah
satu pasangan calon,"
tegas KH Muhammad Nasir
Acara Haflah Akhirussanah Wal Ikhtitam yang di
selenggarkan rutin tiap tahun ini, merupakan
ajang pentas santri yang paling meriah, karena
bertepatan dengan bulan puasa, maka acara dimulai dengan buka bersama para
santri dan wali santri dan warga sekitar pondok pesantren.
Tamu undangan sekitar 1500 orang, hadir dalam acara
tersebut Forkompimda, forkompimcam Tunjungan, mahasiswa dan warga sekitar
ponpes.
Acara di mulai pukul 20,30 dengan menampilkan
berbagai ketrampilan para santri, mulai dari mengaji Al-Quran hingga rebana dan
pembacaan Al-Barjanji, tamu undangan Membludak hingga sampai di teras masjid,
karena yang memberikan maidhoh khasanah adalah 2 kyai hebat yaitu K.H.Habibul
Huda dari Bandungsari Purwodadi dan Habib Umar Muntohar, SH dari Semarang.
Kompol Sumeidi dalam sambutanya mewakili Kapolres
Blora dan Forkopimda Blora menyampaikan pesan dari
kapolres Blora, pertama agar Umat Islam meningkatkan ukwah islamiyah jangan
sampai terpecah belah,
kedua tongakat persatuan
dan keasatuan antar umat isalam dan ketiga agar umat isalam menjaga toleransi
antar umat beragama.
Melihat situasi saat ini dengan adanya faham
radikalisme dan akhir -akhir ini terjadi Bom di Surabaya Pimpinan PonpesAl
-Alif juga mengutuk keras tindakan teroris yang melakukan bom bunuh diri di
Surabaya.
"Saya mengutuk keras para teroris yang
melakukan bom bunuh diri di Surabaya, santri saya menolak faham radikalisme
masuk ke-Indonesia,"
tandas K.H Muhamammad Nasir
Acara dilanjutkan dengan maidhoh khasanah oleh dua
ulama dari purwodadi dan Semarang hingga menjelang saur, kemudian disambung
dengan saur bersama. (Heripur)
0 comments:
Post a Comment