𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 — Kasus kekerasan antar organisasi masyarakat (ormas) di Kabupaten Blora yang sempat menimbulkan keresahan dan mengancam stabilitas sosial di masyarakat memicu pemuda asal Blora, Jawa Tengah Lilik Yuliantoro, kembali melakukan aksi jalan kaki mundur.
Ia melakukan aksi damai, jalan kaki mundur, orasi damai, penampilan seni serta pembagian bunga mulai dari kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), Alun-Alun, kantor Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Blora, Kodim 0721/Blora, kantor DPRD Blora, lapangan Kridosono dan Polres Blora sembari menyampaikan 5 poin penting.
Ketua DPRD Kabupaten Blora, Mustopa menerima secara langsung aksi jalan kaki mundur Lilik Yuliantoro, sesaat sebelum pelaksanaan rapat paripurna pengumuman penetapan Calon Bupati dan Wakil Bupati Blora Terpilih Tahun 2024 dan pengumuman pengusulan pemberhentian Bupati dan Wakil Bupati hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020, Kamis (16/1/2024).
“Saya terima, kedatangan panjenengan,” kata Mustopa.
Mustopa juga menyempatkan untuk membacakan tuntutan aksi jalan mundur keprihatinan atas kekerasan yang disampaikan Lilik Yuliantoro. Diantaranya rakyat Blora jangan mundur kearah kekerasan, rakyat Blora maju menuju kesejahteraan, rakyat Blora.
"Jangan mundur terpecah belah, rakyat Blora bersatu, bersinergi, mengelola dan meningkatkan potensi SDM dan SDA, rakyat Blora anti mundur untuk Indonesia Emas," ucap Mustopa. (HumasDPRD/Redaksi)
0 comments:
Post a Comment