Asli Wong Blora Dikukuhkan Sebagai Guru Besar di UNTAG 45 Surabaya



𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 —  Salah satu putri terbaik kelahiran Blora, Prof. Dr. Fajar Astuti  Hermawati,  dikukuhkan sebagai guru besar Universitas 17 Agustus 45 Surabaya, Selasa (16/09/2025).

Bupati Blora, Dr. H.Arief Rohman yang hadir di pengukuhan itu. Dia  mengapresiasi dan mengaku bangga, karena kebetulan  dirinya adik kelas  Profesor doktor dr Fajar Astuti.

''Selamat, ini luar biasa, karena putri asli Blora  yang lahir di tengah hutan, dan dikukuhkan sebagai guru besar. Ini pencapaian luar biasa, dan merupakan kebanggaan warga Blora. Ini menginspirasi generasi muda Blora,'' ujar Bupati Arief. Tampak hadir pula, Kepala Baperida Blora, Mahbub Junaidi.

Diungkapkan Bupati Arief, sosok Profesor tersebut adalah kakak kelasnya. Sama-sama satu  almamater, alumni SMAN 1 Blora. Dikatakan Profesor Fajar  yang dikukuhkan sebagai guru besar itu merupakan srikandi Blora angkatan 1991, sementara dirinya lulus tahun 1998.

Ditambahkan, Profesor Fajar juga pernah melakukan penelitian di Blora pada tahun  2016, 2017 dan 2019. Untuk itu diharapkan, dengan pengukuhan itu merupakan awal kerjasama konkret antara Untag 45 surabaya dengan Pemkab blora .

''Pemkab Blora siap bekerjasama untuk pengembangan SDM. Karena kebetulan di Blora juga ada program satu desa dua sarjana, program beasiswa bagi warga tidak mampu namun berprestasi. Saat ini, tidak urang ada 50 perguruan tinggi kerjasama dengan Pemkab Blora. Blora ingin menjalin kerjasama dengan Untag 45 Surabaya,'' tandas Arief. 

Tak banyak yang mengenal siapa Profesor Fajar yang wong Mblora itu. Menurut penuturan anak sulungnya, zaskia salma - dia masih ingat betul ibunda yang kelahiran Blora tepatnya tanggal 10 september 1972. Keluarganya tinggal di Jalan Serayu Kelurahan Kedungjenar Blora

Sejak kecil,  kakungnya, bernama Suherman yang ayah dari Profesor Fajar, berprofesi sebagai  guru SD terus mendorong pendidikan anak-anaknya.  Erma panggilan akrab Profesor di keluarganya, mengenyam pendidikan SD di dua tempat, yakni di SD  jetis 2 kelas 1 sampai kelas 3 kemudian pindah ke SDN Kedungjenar saat naik kelas 4 sampai kelas 6.

Kemudian melanjutkan di SMP 1, dan aktif di berbagai berbagai organisasi, dimana di SMPN 1 Blora itu, Profesor menjadi Sekretaris OSIS, dan menjadi Ketua regu pramuka dimana pada tahun 1981 ikuti Jambore Nasional di Bumi  Perkemahan di Cibubur Jakarta.

Menginjak di SMAN 1 Blora, Profesor Fajar terus aktif di organisasi, dan kembali menjadi bendahara OSIS . Setamat SMA,  dia yang DNA keluarganya sebagian besar dari guru itu, diterima di tiga perguruan tinggi sekaligus. Yakni,  STAN, ST Telkom dan ITS.

Mengawali kariernya sebagai dosen di UNTAG 45 Semarang di tahun 1997. Sosok  yang rendah hati tegas, aktif di publikasi ilmiah, akademisi di masyarakat. Sehingga wajar beberapa penghargaan telah diraihnya.  

Dimata suaminya, Doktor I Made Kastiawan, Profesor Fajar adalah sosok pekerja keras, dimana selalu target dan tentu untuk mewujudkan targetnya itu banyak waktu yang diperlukan. Semua itu dilakukan dalam rangka untuk mewujudkan  keinginannya  memberi ilmu perfect kepada mahasiswa.

DNA Guru

Masih di mata suaminya, Profesor Fajar dikenal memiliki kecintaan pada ilmu. Saat di rumah, di rutinitas  memasak, tidak sekedar rutinitas melainkan sebagai wujud hangat  kehangatan tan dan perhatian kepada keluarga.

''Menyiapkan sarapan pada pagi hari untuk anak-anaknya dan suaminya, menyiapkan bekal yang bisa dibawa ke kantor. Dan menu  makanannya selalu variatif. Ini ternyata sebagai simbol filosofis, bahwa memasak itu ada unsur mendidik. Yakni, menunya selalu  berbeda. Filosofi memasak, ada unsur pendidikannya yakni  berani mencoba hal yang baru. Dan jika gagal merupakan pengetahuan yang baru untuk meraih sukses.

Sementara itu,  di mata Hendro Basuki, paman dari Profesor  Fajar yang ikut hadir di pengukuhan, 
bahwa keluarga besarnya itu ber  DNA guru. Ada sebagian kecil  wartawan. Hanya yang menggeluti di bidang usaha tidak ada.

Menurut Hendro Basuki, bahwa Hermawati setelah lulus di ITS sempat kerja di pabrik kertas. Hingga akhirnya  menjadi dosen di universitas marhaen. Dirinya sempat bertanya-tanya, hanya saja setelah ditelusuri, ternyata bapak Hermawati itu  marhaen tulen. Bahkan saking cintanya kepada Bung Karno, sempat menulis buku tentang Sukarno. ''Ini mungkinkan  sebagai ekspresi saking cintanya kepada  Sukarno sehingga menginspirasi.''

Menurut Hendro Basuki,  pilihan  Hermawati sebagai guru (dosen) diyakini sebagai pilihan yang sulit, karena sejatinya  menjadi guru itu harus benar-benar nurani. 

Di akhir pesan dan kesannya, Hendro Basuki menyatakan tidak mudah untuk menjadi guru besar. Untuk itu dia berharap,  anaknya (tertuju pada Profesor Fajar) untuk tetap setia pada ilmunya. Ini luar biasa, menghubungkan teknologi dengan nasionalisme .

Karena, demikian Hendro, setaunya itu  nasionalisme politik - ekonomi pembangunan - kebudayaan. Ini  ternyata bisa bergeser ke teknologi. Sehingga harapannya, Profesor Fajar bisa mengembangkan nasionalisme gelombang keempat yang berbasis teknologi.

Ini sebagian jejak digital dari Profesor Fajar. Di tahun 2022, beliau membawa  Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya meneruskan tren positif pada kompetisi program hibah yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemendikbud RI.

Waktu itu, Dosen Program Studi Teknik Elektro – Fajar Astuti Hermawati, S.Kom., M.Kom berhasil memperoleh hibah pendanaan dalam skema World Class Professor (WCP) Tahun 2022.

Sosok ini juga terlibat langsung, saat Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya bersama 11 perguruan tinggi lainnya mendukung percepatan penanggulangan Covid-19 yang ada di Indonesia melalui Task Force Riset dan Inovasi Teknologi Covid-19 (TFRIC19).
(Prokompim/Redaksi)


Share:

Ketua DPRD Terima RAPBD Blora Tahun 2026 Dari Bupati, Target Pendapatan Rp. 2,187 Trilyun


𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 — DPRD Kabupaten Blora menggelar rapat paripurna, agenda penyampaian rancangan peraturan daerah tentang APBD Kabupaten Blora Tahun Anggaran 2026, di ruang rapat paripurna DPRD Blora, pada Kamis 18 September 2025.

Rapat Paripurna tersebut dipimpin oleh Ketua DPRD Blora, Mustopa, didampingi dua Wakil Ketua DPRD Blora, HM. Dasum dan Siswanto, sementara Lanova Candra Tirtaka berhalangan hadir.

Ketua DPRD Blora, Mustopa menyampaikan bahwa rapat paripurna digelar secara terbuka untuk umum, untuk menunjukkan proses transparansi publik dan bentuk demokrasi dan sinergitas yang baik anrara legislatif dan eksekutif, ikut hadir, Bupati Blora dan Wakil Bupati Blora bersama Sekretaris Daerah Blora dan para Kepala Organisasi Perangkat Daerah.

"Rapat Paripurna yang digelar DPRD Blora ini adalah rangkaian pembahasan dari rencana anggaran pendapatan dan belanja daerah Kabupaten Blora, yang telah disampaikan oleh Eksekutif, untuk selanjutnya kita bahas bersama, sesuai dengan tugas dan fungsi DPRD sebagai pengawas pemerintahan, penetapan anggaran dan pembuat Peraturan Daerah," ujar Mustopa.

Disaat yang sama, Bupati Blora, Arief Rohman menyampaikan bahwa penyusunan RAPBD tahun 2026 tetap mengedepankan prinsip efisiensi dan akurasi penggunaan anggaran untuk kepentingan masyarakat, sesuai dengan target yang hendak dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Blora, yaitu mewujudkan pemantapan kabupaten Blora sebagai kawasan swasembada pangan.

Target RAPBD Blora

“Rencana pendapatan daerah tahun 2026 sebesar Rp. 2,187 Trilyun sedangkan belanja daerah sebesar Rp. 2,163 Trilyun. Dari struktur tersebut, RAPBD 2026 mengalami surplus Rp. 24 miliar,” ungkap Bupati Blora.

Dikemukakan, pendapatan daerah direncanakan bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang ditargetkan sebesar Rp. 527,68 miliar dan pendapatan transfer Rp.1,66 triliun, belanja daerah dialokasikan untuk belanja operasi Rp.1,55 triliun, belanja modal Rp.148,68 miliar, belanja tidak terduga Rp. 33,44 miliar, dan belanja transfer Rp.430,92 miliar.

"Kami berharap tidak ada pemotongan dana transfer daerah di tahun 2026 nanti. Seperti yang telah diketahui, dalam rangka penerapan efisiensi anggaran pendapatan dan belanja negara, seperti yang terjadi pada tahun ini, Pemerintah Pusat memotong anggaran transfer daerah, sehingga memicu Pemerintah Daerah menaikkan pajak - pajak daerahnya, untuk membiayai pembangunan," jelas Bupati Blora.

Pembangunan Infrastruktur Jalan

Bupati Blora juga melaporkan bahwa pembangunan infrastruktur jalan yang dibiayai dari pinjaman daerah sebesar Rp. 215 Milyar, bisa segera dilaksanakan, pembangunan jalan akan digaspol, karena telah mendapatkan surat persetujuan dari Menteri Keuangan yang baru, yaitu Purbaya Yudhi Sadewa, menggantikan Sri Mulyani.

"Pemerintah Kabupaten Blora kembali mendapatkan program Inpres Jalan Daerah dari Pemerintah Pusat sebesar Rp. 97 Milyar, yang akan dialokasikan di Blora bagian utara, yaitu di Ruas jalan Kabupaten di wilayah Kecamatan Jiken, Bogorejo, Jepon, Tunjungan, Japah dan Todanan," kata Bupati Blora.

Ditempat berbeda, Pengamat Ekonomi dan Sosial Blora, Kurnia Adi mengingatkan jadwal pelaksanaan proyek yang mepet akan berdampak pada kualitas pekerjaan di lapangan. Untuk itu dibutuhkan pengawasan yang ekstra ketat dalam pelaksanaan pekerjaannya.

"Perlu kita apresiasi terobosan-terobosan Pemerintah Kabupatem Blora yang dipimpin oleh pasangan Arief Rohman - Sri Setyorini ini, mampu meningkatkan anggaran pembangunan jalan sebesar Rp. 430 Milyar ini, akan tetapi harus diperhitungkan waktu pelaksanaan yang mepet ini, hanya 3 bulan lho, mulai pertengahan September sampai bulan Desember harus sudah selesai, pengawasannya harus ekstra, jangan asal - asalan kualitasnya, karena ini memakai uang negara, rawan kena tipikor kalau tidak sesuai besteknya," ujar Kurnia Adi. (Prokompim/Redaksi)

Share:

Siswanto Ketum ADKASI: Menkeu Harus Kaji Ulang Rencana Pemangkasan TKD Rp 269 Trilyun

 
𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔  — Ketua Umum Asosiasi Dewan Kabupaten Seluruh Indonesia (ADKASI), Siswanto, yang juga merupakan kader Partai Golkar dari Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Blora, Jawa Tengah, secara tegas mengusulkan agar pemerintah pusat mengevaluasi kembali rencana pemotongan Dana Transfer ke Daerah (TKD).

Usulan krusial ini disampaikan Siswanto dalam acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Fraksi Partai Golkar yang diikuti oleh 1.400 peserta Anggota DPRD Provinsi, Kabupaten, dan Kota se-Indonesia.

Dalam forum besar tersebut, Siswanto menyoroti dampak serius dari rencana pemangkasan TKD sebesar 29%. Data dari Kementerian Dalam Negeri menunjukkan bahwa dari 15 kabupaten, hanya 4 daerah yang memiliki kategori keuangan kuat, 4 daerah berada pada posisi sedang, dan sisanya masih lemah.

 “Dengan kondisi fiskal daerah yang mayoritas masih belum kuat, pemotongan TKD akan sangat memukul kemampuan kami untuk membangun dan melayani masyarakat. Bagaimana nanti jika tahun depan ada pemangkasan 29%? Ini jelas akan menjadi pukulan berat bagi daerah,” tegas Siswanto.

Siswanto juga menekankan pentingnya kehadiran Ketua Komisi XI DPR RI dalam forum-forum strategis seperti Bimtek Fraksi Golkar.

“Kami mohon kepada panitia Bimtek ini bisa menghadirkan Bapak Ketua Komisi XI DPR RI. Karena bicara fiskal bukan hanya pengamat. Saya apresiasi secara makro, tetapi secara kebijakan ini sangat mendesak. Sebagai mitra Komisi XI, Menteri Keuangan pasti memiliki strategi baru di luar kebijakan yang disampaikan sebelumnya,” ujar Siswanto.

Selain isu TKD, forum tersebut turut melahirkan sejumlah rekomendasi penting, di antaranya: Usulan agar pemerintah pusat membantu pembangunan kembali gedung DPRD yang mengalami kerusakan.

Instruksi kepada 17.510 anggota DPRD Kabupaten di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kualitas komunikasi sosial dengan masyarakat.

Siswanto menegaskan bahwa ADKASI bersama seluruh anggotanya akan terus mengawal kepentingan daerah agar tidak terganggu oleh kebijakan fiskal pusat yang berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat. (SiS/Redaksi)

8
Share:

Disperinaker Blora Sosialisasikan Perda Nomor 9 Tahun 2024 Tentang Jamsostek


𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 — Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kabupaten Blora  menyelenggarakan sosialisasi Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 9 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.

Acara yang berlangsung di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, Senin (15/9/2025),  diikuti Bupati Blora, Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Kabupaten Blora, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Kudus, perwakilan Sekda Blora, Kepala Disperinaker, Camat serta Kepala Desa se-Kabupaten Blora.

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mendukung peningkatan cakupan kepesertaan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek) di Kabupaten Blora tahun 2025. Sekaligus menjadi bagian dari pelaksanaan program prioritas Bupati Blora yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Blora 2025–2030, khususnya dalam pemberian manfaat kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan bagi pekerja rentan.

Bupati Blora, Dr. H. Arief Rohman menyampaikan apresiasi kepada BPJS Ketenagakerjaan yang telah bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Blora dalam memberikan perlindungan sosial bagi pekerja. Menurutnya, kehadiran BPJS Ketenagakerjaan merupakan wujud nyata kehadiran negara dalam melindungi masyarakat pekerja, terutama mereka yang bekerja di sektor informal.

“Pekerja rentan adalah masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada pekerjaan informal seperti petani, nelayan, pedagang kecil, buruh harian, hingga pekerja serabutan. Mereka bekerja keras demi keluarga, namun penghasilannya tidak menentu. Dalam kondisi itu, risiko kecelakaan kerja maupun musibah kematian menjadi beban berat bagi keluarga,” ungkap Bupati.

Lebih lanjut disampaikan, program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) yang dijalankan BPJS Ketenagakerjaan mampu memberikan kepastian dan perlindungan kepada mereka.



Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan santunan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) kepada ahli waris pekerja rentan yang meninggal dunia. Bupati Blora menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga almarhum/almarhumah.

“Santunan ini memang tidak akan bisa menggantikan sosok yang telah pergi. Namun semoga dapat meringankan beban keluarga yang ditinggalkan, serta menjadi bukti bahwa pemerintah hadir di tengah-tengah masyarakat kecil,” ujarnya.

Bupati Blora juga mengajak seluruh masyarakat, pelaku usaha, organisasi pekerja, serta jajaran pemerintah desa untuk bersama-sama mendukung program BPJS Ketenagakerjaan.

“Mari kita bergandengan tangan memastikan seluruh pekerja, khususnya pekerja rentan, mendapatkan perlindungan melalui jaminan sosial ketenagakerjaan. Dengan begitu akan tercipta rasa aman, keadilan, dan perlindungan sosial yang lebih merata,” tambahnya.

Selain itu, Bupati juga menyampaikan apresiasi kepada para camat dan kepala desa yang telah menjaga kondusifitas wilayah melalui program Jogo Tonggo dan Siskamling. Ia turut menyinggung beberapa program pembangunan, mulai dari perbaikan infrastruktur jalan hingga ketahanan pangan.

“Saya ingin Blora menjadi kabupaten penghasil pertanian organik, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan,” pungkasnya. (Prokompim/Redaksi)


Share:

Lazismu se-Jawa Tengah Gelar Rakorwil di Blora


𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 —  Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) se-Jawa Tengah melakukan Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) pada Sabtu, 13 September hingga Minggu 14 September 2025, di pendopo rumah dinas Bupati Blora.

Kegiatan Rakorwil  mengusung tema 'Kolaborasi Penguatan Inovasi untuk Pencapaian Dampak Sosial dan SDGs' ini menjadi momentum penting dalam memperkuat peran zakat sebagai instrumen sosial dan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat.

Rakorwil dihadiri sejumlah tokoh dan pimpinan lembaga. Antara lain Ketua Badan Pengurus Pusat Lazismu, Ahmad Imam Mujadid Rais (secara virtual), Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, Dr. KH. Tafsir, Ketua Lazismu Jawa Tengah, Dwi Swasana Ramadhan, para Ketua Lazismu kabupaten/kota se-Jawa Tengah, Ketua PD Muhammadiyah Blora, H. Muhammad Saifuddin, , serta perwakilan Baznas Kabupaten Blora.

Tema Rakorwil kali ini dinilai sangat relevan dengan situasi dan tantangan pembangunan di era globalisasi. Zakat sebagai salah satu rukun Islam tidak hanya memiliki dimensi spiritual, tetapi juga mengandung dimensi sosial yang kuat.

Melalui zakat, umat Islam diajak untuk menumbuhkan ketaatan kepada Allah SWT sekaligus menghadirkan kepedulian nyata kepada sesama. Dengan demikian, zakat tidak hanya sebatas ibadah individual, tetapi juga menjadi instrumen strategis untuk menciptakan keadilan sosial dan mengurangi kesenjangan ekonomi.

Ketua PD Muhammadiyah Kabupaten Blora, Muhammad Saifuddin, memberikan apresiasi khusus kepada Pemerintah Kabupaten Blora yang telah menjadi mitra pertama Lazismu di tingkat kabupaten.

“Blora menjadi kabupaten pertama yang bekerjasama dengan Lazismu. Semoga kolaborasi ini menjadi amal baik bagi Bupati dan seluruh pihak yang telah mendukung suksesnya sinergi ini,” ungkap Muhammad Saifuddin.

Sementara itu, Bupati Blora, Arief Rohman, mengapresiasi terselenggaranya Rakorwil di Kabupaten Blora.

"Pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, Lazismu, Baznas, serta elemen masyarakat lainnya dalam mengoptimalkan penghimpunan dan penyaluran zakat," tegas Bupati Blora.

Zakat telah memberikan manfaat, lanjut Bupati Blora, luar biasa bagi masyarakat. Alhamdulillah, beberapa waktu lalu Blora mendapat penghargaan sebagai Kepala Daerah Pendukung Gerakan Zakat Indonesia. Penghargaan ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah, Lazismu, Baznas, dan berbagai elemen masyarakat mampu menghasilkan dampak positif yang nyata.

''Kedepan, kami berkomitmen untuk terus mendorong partisipasi lebih luas, termasuk menggandeng para pengusaha, BUMN, dan BUMD agar menyalurkan zakatnya melalui lembaga zakat resmi. Dengan begitu, penghimpunan zakat dapat lebih optimal, manfaatnya terarah, dan semakin dirasakan masyarakat,” ujar Bupati Blora.

Lebih lanjut, Bupati Blora menekankan pentingnya transparansi dalam tata kelola zakat.

“Kuncinya adalah transparansi. Laporan pengelolaan zakat harus disajikan dengan detail, jelas, dan akuntabel. Dengan kepercayaan yang kuat dari masyarakat, maka penghimpunan zakat akan semakin meningkat, dan zakat benar-benar menjadi instrumen penggerak kesejahteraan sosial di Blora maupun Jawa Tengah pada umumnya,” ucap  Bupati Blora.

Pada kesempatan itu, Ketua Lazismu Pusat, Ahmad Imam Mujadid Rais, menekankan pentingnya inovasi dan keberlanjutan dalam program-program zakat.

“Kita memiliki program-program yang berkelanjutan dan bermanfaat untuk masyarakat. Tantangan ke depan adalah bagaimana Lazismu mampu berperan aktif dalam setiap kegiatan sosial serta terus menghadirkan solusi nyata untuk kebutuhan umat,” ujar Ahmad Imam Mujadid Rais.

Untuk diketahui, rakorwil ini menyoroti kontribusi zakat dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Melalui program-program pemberdayaan, zakat diharapkan dapat berperan dalam menanggulangi kemiskinan, meningkatkan akses pendidikan, mendukung kesehatan, serta memperkuat perekonomian masyarakat.

Diketahui, dengan adanya forum koordinasi ini, Lazismu Jawa Tengah menegaskan komitmennya untuk memperkuat sinergi antar-daerah, mendorong inovasi dalam pengelolaan zakat, dan meningkatkan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat.
(Humas/Redaksi)


Share:

Ketua DPRD Ikut 'Ngopi Kamtibmas Bareng Forkopimda' Wujudkan Blora Kondusif


𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 — Kepolisian Resor Blora menggelar kegiatan Ngopi Kamtibmas bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Blora di Ruang Pertemuan Pengadilan Negeri Blora pada Senin 8 September 2025. Pertemuan ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dan langkah-langkah strategis dalam menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Blora tetap aman dan kondusif.

Acara ini dihadiri langsung oleh Bupati Blora Dr. H. Arief Rohman, S.IP., M.Si., bersama Wakil Bupati, Ketua DPRD Kabupaten Blora, Mustopa, Dandim 0721 Blora, Kapolres Blora, serta perwakilan dari Kejaksaan Negeri, Pengadilan Negeri, dan sejumlah pejabat lain di lingkungan Pemkab Blora.

Ketua DPRD Blora, Mustopa  menyampaikan bahwa situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di Kabupaten Blora saat ini aman.

"Kolaborasi dan kekompakan TNI-Polri dan Forkopimda Blora sudah berjalan baik," ujar Mustopa.

Pada kesempatan itu, Bupati Blora, Dr. H. Arief Rohman, S.IP., M.Si., mengapresiasi kekompakan TNI-Polri dan Forkopimda Blora yang telah berhasil menjaga situasi tetap aman. Ia juga menegaskan pentingnya aktivasi Siskamling dan penggunaan bahasa yang santun serta low profile saat berkomunikasi di hadapan publik.

Sementara itu, Dandim 0721 Blora Letkol Inf. Agung Cahyono menekankan pentingnya sinergi TNI-Polri dalam mengamankan wilayah. Ia juga menyebutkan bahwa TNI telah membentuk satgas khusus untuk memonitor perkembangan isu Masyarakat Blora Gemilang (MBG).

Kegiatan Ngopi Kamtibmas ini ditutup dengan harapan dari seluruh elemen yang hadir agar sinergi dan komunikasi yang baik terus terjalin untuk mengantisipasi potensi kerawanan dan menjaga Blora agar tetap aman, nyaman, dan kondusif. (Humas/Redaksi)
Share:

Hot News

Ketua DPRD Blora Bersama Pemkab Ziarah ke Makam RM. Djokomono Tirto Adhi Soerjo Tokoh Pers Nasional

𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 — Bupati Blora Dr. H. Arief Rohman,  bersama dengan para wartawan di Kabupaten Blora melakukan ziarah ke makam RM. Dj...

Piblic Service

Piblic Service
Instagram

Blog Archive

Social Media

Technology

Next More »

Labels

Community

Next More »